KOMPAS.com - Candi Singasari terletak di Desa Candi Renggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
Jarak Candi Singasari dengan Kota Malang kurang lebih 9 km, perjalanan ke arah Surabaya.
Candi Singasari juga disebut Candi Cungkup atau Candi Menara. Menunjukkan bahwa candi tersebut merupakan candi tertinggi pada masanya, paling tidak jika dibandingkan dengan candi disekelilingnya.
Namun saat ini, kawasan Candi Singasari hanya menyisakan Candi Singasari, sementara candi lainnya telah lenyap.
Tidak diketahui, kapan tepatnya Candi Singasari didirikan, namun sejumlah ahli purbalaka memperkirakan candi dibangun sekitar tahun 1300 M.
Baca juga: Candi Singasari Terdesak Permukiman
Candi dibangun sebagai persembahan untuk menghormati Raja Kertanegara dari Singasari. Raja Kertanegara mangkat pada tahun 1292 (leluhur raja-raja Majapahit). Candi Singsari bercorak agama Hindu-Budda.
Ada dua candi di Jawa Timur yang dibangun untuk menghormati Raja Kartanegara, yaitu Candi Jawi dan Candi Singasari.
Sepertihalnya Candi Jawi, Candi Singasari merupakan Candi Syiwa, terlihat dari beberapa arca Syiwa di halaman candi.
Bangunan Candi Singasari terletak di tengah halaman. Tubuh candi berdiri di atas batur kaki setinggi sekitar 1,5 m, tanpa hiasan atau relief pada kaki candi.
Tangga naik ke selasar di kaki candi tidak diapit oleh pipi tangga dengan hiasan makara, seperti yang terdapat pada candi-candi lain.
Kemudian, pintu masuk ke ruangan di tengah tubuh candi menghadap ke selatan. Pintu masuk ini terlihat sederhana tanpa bingkai berhias pahatan.
Baca juga: Jayakatwang, Pemberontak yang Mengakhiri Singasari
Di atas ambang pintu terdapat pahatan kepala Kala yang pahatannya sangat sederhana.
Adanya beberapa pahatan dan relief yang sangat sederhana memunculkan dugaan bahwa pembangunan Candi Singasari belum sepenuhnya terselesaikan.
Kekhasan bangunan Candi Singasari lainnya adalah di kiri dan kanan pintu bilik pintu, agak ke belakang, terdapat relung tempat arca.
Ambang relung juga tanpa bingkai dan hiasan kepala Kala. Relung serupa juga terdapat di ketiga sisi lain tubuh Candi Singasari.
Di tengah ruangan utama terdapat yoni yang sudah rusak bagian atasnya. Pada kaki Yoni tidak terdapat pahatan apapun.
Sepintas bangunan Candi Singasari terlihat bersusun dua, karena bagian bawah atap candi berbentuk persegi menyerupai ruangan kecil dengan relung di masing-masing sisi.
Tampaknya relung-relung tersebut semula berisi arca, namun saat ini tidak ada arca di bagian itu.
Baca juga: Keris Mpu Gandring, Pusaka Pencabut Nyawa Penguasa Kerajaan Singasari
Di atas setiap ambang 'pintu' relung terdapat hiasan kepala Kala dengan pahatan yang lebih rumit dibandingkan dengan yang terdapat di atas ambang pintu masuk dan relung di tubuh candi.
Sedangkan, puncak atap sendiri berbentuk meru bersusun yang makin ke atas makin mengecil. Beberapa puncak atap terlihat sudah runtuh.
Candi Singasari pernah dipugar oleh pemerintah Belanda pada tahun 1930-an. Hal ini terlihat dari pahatan catatan di kaki candi.
Namun sepertinya pemugaran yang dilakukan belum menyeluruh, karena di sekeliling halaman candi masih berjajar tumpukan batu yang belum berhasil di kembalikan ke tempat semula.
Sumber: cagarbudaya.kemdikbud.go.id dan candi.perpusnas.go.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.