Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Candi Singasari di Malang, Sejarah, Lokasi, Fungsi, dan Ciri-ciri

Kompas.com - 24/03/2022, 21:06 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Candi Singasari terletak di Desa Candi Renggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Jarak Candi Singasari dengan Kota Malang kurang lebih 9 km, perjalanan ke arah Surabaya.

Candi Singasari juga disebut Candi Cungkup atau Candi Menara. Menunjukkan bahwa candi tersebut merupakan candi tertinggi pada masanya, paling tidak jika dibandingkan dengan candi disekelilingnya.

Namun saat ini, kawasan Candi Singasari hanya menyisakan Candi Singasari, sementara candi lainnya telah lenyap.

Sejarah Candi Singasari

Tidak diketahui, kapan tepatnya Candi Singasari didirikan, namun sejumlah ahli purbalaka memperkirakan candi dibangun sekitar tahun 1300 M.

Baca juga: Candi Singasari Terdesak Permukiman

Candi dibangun sebagai persembahan untuk menghormati Raja Kertanegara dari Singasari. Raja Kertanegara mangkat pada tahun 1292 (leluhur raja-raja Majapahit). Candi Singsari bercorak agama Hindu-Budda.

Ada dua candi di Jawa Timur yang dibangun untuk menghormati Raja Kartanegara, yaitu Candi Jawi dan Candi Singasari.

Sepertihalnya Candi Jawi, Candi Singasari merupakan Candi Syiwa, terlihat dari beberapa arca Syiwa di halaman candi.

Ciri-ciri Candi Singasari

Bangunan Candi Singasari terletak di tengah halaman. Tubuh candi berdiri di atas batur kaki setinggi sekitar 1,5 m, tanpa hiasan atau relief pada kaki candi.

Tangga naik ke selasar di kaki candi tidak diapit oleh pipi tangga dengan hiasan makara, seperti yang terdapat pada candi-candi lain.

Kemudian, pintu masuk ke ruangan di tengah tubuh candi menghadap ke selatan. Pintu masuk ini terlihat sederhana tanpa bingkai berhias pahatan.

Baca juga: Jayakatwang, Pemberontak yang Mengakhiri Singasari

Di atas ambang pintu terdapat pahatan kepala Kala yang pahatannya sangat sederhana.

Adanya beberapa pahatan dan relief yang sangat sederhana memunculkan dugaan bahwa pembangunan Candi Singasari belum sepenuhnya terselesaikan.

Kekhasan bangunan Candi Singasari lainnya adalah di kiri dan kanan pintu bilik pintu, agak ke belakang, terdapat relung tempat arca.

Ambang relung juga tanpa bingkai dan hiasan kepala Kala. Relung serupa juga terdapat di ketiga sisi lain tubuh Candi Singasari.

Di tengah ruangan utama terdapat yoni yang sudah rusak bagian atasnya. Pada kaki Yoni tidak terdapat pahatan apapun.

Sepintas bangunan Candi Singasari terlihat bersusun dua, karena bagian bawah atap candi berbentuk persegi menyerupai ruangan kecil dengan relung di masing-masing sisi.

Tampaknya relung-relung tersebut semula berisi arca, namun saat ini tidak ada arca di bagian itu.

Baca juga: Keris Mpu Gandring, Pusaka Pencabut Nyawa Penguasa Kerajaan Singasari

Di atas setiap ambang 'pintu' relung terdapat hiasan kepala Kala dengan pahatan yang lebih rumit dibandingkan dengan yang terdapat di atas ambang pintu masuk dan relung di tubuh candi.

Sedangkan, puncak atap sendiri berbentuk meru bersusun yang makin ke atas makin mengecil. Beberapa puncak atap terlihat sudah runtuh.

Candi Singasari pada Masa Belanda

Candi Singasari pernah dipugar oleh pemerintah Belanda pada tahun 1930-an. Hal ini terlihat dari pahatan catatan di kaki candi.

Namun sepertinya pemugaran yang dilakukan belum menyeluruh, karena di sekeliling halaman candi masih berjajar tumpukan batu yang belum berhasil di kembalikan ke tempat semula.

Sumber: cagarbudaya.kemdikbud.go.id dan candi.perpusnas.go.id

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com