SEMARANG, KOMPAS.com - Warga Dukuh Nongkosawit, Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah, diteror ular piton.
Puluhan hewan peliharaan warga menjadi korban reptil tersebut.
Gangguan dari ular itu berlangsung selama dua bulan terakhir sehingga warga Nongkosawit tidak bisa tidur nyenyak. Setiap malam mereka dihantui dengan jeritan suara hewan ternak.
Baca juga: Sering Dengar Suara Mendesis, Warga Temukan Ular Sanca di Atap Rumah
Sampai saat ini sudah ada 15 ekor ayam yang dimakan oleh ular piton itu.
Setelah resah berbulan-bulan, akhirnya warga setempat memutuskan untuk memburu hewan tersebut dibantu dengan relawan penjinak ular.
Pada Rabu (23/3/2022) malam, akhirnya ular piton seberat 13 kilogram dengan panjang sekitar 4 meter itu berhasil ditangkap selama tiga jam proses pemburuan.
"Ular piton betina jenis sanca macan. Sudah ditangkap tadi malam," kata Relawan Gunungpati Peduli, Sudarsono, saat ditemui KOMPAS.com, Kamis (24/3/2022).
Ular piton tersebut ditangkap di lubang saluran air yang dijadikannya sarang.
Baca juga: Ular Piton 5 Meter Ditangkap Usai Mangsa Ternak Warga
Karena lokasi cukup sempit, Sudarsono terpaksa membongkar tembok saluran air agar ular tersebut mau keluar.
"Proses penangkapan butuh waktu cukup lama sebab sarang ular berada tempat yang cukup tersembunyi," paparnya.
Menurutnya, ketika ular hendak ditangkap sempat terjadi perlawanan sengit. Sudarsono mengaku hampir terkena gigitan ular tersebut.
"Ular berusia sekira 3,5 tahun," ujarnya.
Sudarsono rela berjibaku hingga tengah malam karena ular tersebut sudah mampu memangsa anak kecil umur 2 tahun.
"Sarang ular dekat dengan TPQ dan masjid sehingga sangat berbahaya bagi anak-anak yang beraktivitas di sekitar lokasi sarang," imbuhnya.
Baca juga: Petugas Damkar Bengkulu Evakuasi Ular Piton 4 Meter Pemangsa Ayam
Dia menduga, ular piton itu datang dari kawasan hutan di sekitar kampung.
Untuk itu, dia meminta warga berhati-hati dan memantau lingkungannya agar terhindari dari reptil yang membahayakan.
"Kerja bakti di lingkungan juga penting sehingga dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan aman," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.