Sementara itu Sumarti (85), tetangga pelaku bercerita jika KU dan suaminya adalah warga asli Desa Tojong.
KU sempat menjadi make up artis (MUA) dan bekerja di bidang kecantikan di Jakarta. Namun ia kembali ke kampungnya setelah dipecat dari pekerjaannya.
Sementara suami KU sejak enam bulan terakhir bekerja sebagai satpam di salah satu perusahaan di Jakarta.
"Kemungkinan pelaku ini kaget antara kehidupan di kota besar dengan desa lalu memicu depresi. Karena orangnya juga pendiam, jarang berinteraksi dengan tetangga, tapi ya kurang tahu pasti kenapanya," imbuhnya.
Baca juga: Cerita Saksi Soal Ibu Bunuh Anaknya di Brebes, Pelaku Sempat Pingsan dan Cekik Tetangga
Ia bercerita selama hidup bertetangga, KU dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tak banyak bicara. Selain itu, KU juga dikenal sangat sayang kepada tiga anaknya.
"Jujur saya masih tidak menyangka, karena keseharian pelaku ini orangnya pendiam, tidak banyak ngomong, tidak pernah duduk main ke tetangga, dan sangat sayang kepada anak-anaknya. Saya juga tidak pernah mendengar pelaku memarahi anak-anaknya, kelihatan sayang sekali. Makannya warga sini masih sangat syok," kata Sumarti.
Dari keterangan Kasatreskrim Polres Brebes, AKP Syuaib Abdullah, KU mengaku tega menganiaya anaknya karena mendapat bisikan gaib.
Namun pihaknya masih belum bisa menentukan status kejiwaan KU. Ia mengatakan dari keterangan warga di sekitar TKP, pelaku tak menjukkan gelagat anah dan bersikap normal seperti warga biasanya.
"Untuk pelaku apakah depresi atau tidak belum bisa kami pastikan karena masih dalam proses penyelidikan. Tapi sesuai pengakuan pelaku alasan dia melakukan aksi tersebut karena mendapat bisikan gaib," jelasnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Tresno Setiadi | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.