Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Ibu Bunuh Anak di Brebes, Haruskah Tragedi Itu Terulang Lagi?

Kompas.com - 21/03/2022, 16:35 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Penulis

KOMPAS.com - Diduga alami gangguan jiwa, seorang ibu di Brebes, Jawa Tengah, tega menganiaya ketiga anak kandungnya.

Salah satu korban pun tewas dengan kondisi mengenaskan. Sementara dua anak lainnya terpaksa mendapat perawatan.

Pemerhati masalah anak asal Kota Solo, Dian Sasmita, yang juga pendiri Yayasan Sahabat Kapas, mengatakan, turut prihatin atas kejadian tersebut.

Baca juga: Kekerasan Berujung Maut Sering Dipicu Emosi Pelaku yang Labil, Bagaimana Cara Menghadapinya?

Selain itu, menurut Dian, anak-anak seharusnya mendapat perlindungan dan pengasuhan yang jauh dari tindak kekerasan.

Dalam hal ini, peran pemerintah diharapkan lebih proaktif untuk mengantisipasi kejadian serupa.

"Pemerintah adalah pemegang mandat untuk melindungi semua anak Indonesia dari kekerasaan, perlakuan salah, eksploitasi, dan penelantaran," katanya kepada Kompas.com, Senin (21/3/2022).

Lalu, Dian juga menjelaskan, dalam Konvensi Hak Anak Pasal 19, tertulis bahwa setiap anak berhak mendapat pengasuhan yang layak, dilindungi dari kekerasan, penganiayaan, dan pengabaian.

Baca juga: Pemicu Aksi Massa Jadi Agresif, Ahli: Emosi Itu Sifatnya Menular

 

Pemulihan trauma

Pelaku penganiaya 3 anak kandung ditangkap polisi dan dibawa ke Mapolres Brebes, Minggu (20/3/2022). Kompas.com/ Tresno Setiadi Pelaku penganiaya 3 anak kandung ditangkap polisi dan dibawa ke Mapolres Brebes, Minggu (20/3/2022).

Sementara itu, hal yang penting selain proses hukum terhadap terduga pelaku adalah pemulihan trauma anak-anak yang selamat.

Kedua korban dalam kasus ibu di Brebes itu berhak mendapat perlindungan dan pendampingan untuk memulihkan trauma.

"Perlu digarisbawahi bahwa kepentingan terbaik anak harus jadi prioritas. Caranya bisa dengan melibatkan lintas profesi untuk observasi situasi anak dan keluarganya. Lintas profesi di antara pekerja sosial, psikolog, psikiater, tokoh agama, guru, konselor," katanya.

Baca juga: Ibu di Brebes Aniaya 3 Anak Kandungnya, 1 Tewas dan 2 Terluka, Keluarga Sempat Teriak Minta Tolong

"Dan yang paling penting adalah dukungan dari keluarga," tambahnya.

Selain itu, dirinya berharap kasus-kasus serupa tak terulang lagi di masa depan. Hal ini harus menjadi keprihatinan bersama.

Dian berharap adanya kesadaran bersama pentingnya edukasi pengasuhan bagi keluarga-keluarga yang rentan, salah satunya bagi keluarga yang salah satunya mengidap gangguan kejiwaan.

"Anak-anak korban tersebut juga membutuhkan pemulihan yang sangat serius. Trauma mendalam mereka alami. Dukungan keluarga yang kuat sangat dibutuhkan untuk pemulihan anak, sehingga konseling perlu di berikan jg kepada keluarga," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com