Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap 4 Pelaku Pembunuhan di Ambon, Satu Pelaku Masih di Bawah Umur

Kompas.com - 16/03/2022, 18:01 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Andi Hartik

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Aparat Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease menangkap para pelaku pembunuhan terhadap seorang pemuda di kawasan Terminal Mardika, Ambon.

Para pelaku diduga menganiaya korban, AS (29), di tiga lokasi berbeda di kawasan Mardika hingga tewas pada Minggu (13/3/2022).

Dalam insiden itu, seorang tukang ojek yang mengantar korban di kawasan itu juga ikut dianiaya hingga babak belur.

Baca juga: Tawuran Pemuda di Ambon, 2 Orang Kena Luka Bacok, 4 Mobil Rusak Dilempar Batu

Empat pelaku yang berhasil ditangkap polisi yakni AHP (19) yang menikam korban hingga tewas. Selain itu juga ada JD (20), FCS (26) dan ABIT (17) yang masih di bawah umur.

Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Kombes Pol Raja Arthur Lumonga Simamura mengungkapkan, keempat tersangka ini ditangkap di sejumlah lokasi berbeda setelah polisi melakukan penyelidikan dan meminta keterangan dari sejumlah saksi, termasuk tukang ojek yang menjadi korban penganiayaan.

“Jadi empat pelaku pembunuhan terhadap korban AS di kawasan Mardika sudah berhasil kita ditangkap,” kata Raja kepada wartawan di kantor Polresta Pulau Ambon, Rabu (16/3/2022).

Baca juga: Kasus Covid-19 Terkendali, PPKM Kota Ambon Turun ke Level 2

Raja mengatakan, korban dianiaya di tiga lokasi berbeda hingga tewas. Pada lokasi pertama, korban dianiaya oleh tersangka FCS, JD dan ABIT dengan cara dikeroyok dengan menggunakan kepalan tangan.

Selanutnya, korban yang berlari menyelamatkan diri dikejar oleh tersangka JD dan kembali dipukul. Saat itu korban masih terus berusaha lari hingga ke lorong Hotel Yosiba, Mardika. Korban akhirnya terjatuh setelah ditendang oleh tersangka JD.

“Saat korban terjatuh, tersangka AHP kemudian menusuk korban dengan sebilah pisau tepat dibagian rusuk samping kiri,” terangnya.

Raja menjelaskan, insiden pengeroyokan yang menyebabkan korban tewas itu berawal dari adu mulut antara korban dengan tersangka JD di kawasan Mardika, tepatnya di Jalan Mutiara, Kelurahan Rijali, Kecamatan Sirimau pada Minggu dini hari.

Adu mulut antara korban dengan para pelaku itu terjadi lantaran korban menuduh seseorang sebagai pencuri. Saat itulah para pelaku mulai mengeroyok korban hingga akhirnya korban ditikam hingga tewas.

Baca juga: Seluruh SD di Kota Ambon Kembali PTM Mulai Besok

Menurut Raja, setelah ditangkap, para pelaku langsung diperiksa dan ditetapkan sebagai tersangka kemudian ditahan. Akibat perbuatan itu, para tersangka pun terancam hukuman hingga 15 tahun penjara.  

“Hukuman paling berat mengancam tersangka AHP dengan ancaman 15 tahun penjara berdasarkan Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan atau Pasal 170 ayat (2) ke-3e, 2e dan 1e KUHP dan atau Pasal 351 ayat (3) KUHP yang disangkakan,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Regional
[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Regional
Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com