Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Bandung Selatan, Jalan Andir-Katapang Tak Dapat Dilalui Kendaraan

Kompas.com - 15/03/2022, 10:41 WIB
M. Elgana Mubarokah,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bandung dan sekitarnya sejak Senin (15/3/2022) hingga Selasa (15/3/2022) pagi membuat air sungai Citarum meluap dan menimbulkan banjir di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Kapolsek Baleendah, Kompol Sungkowo mengatakan, banjir di wilayah Baleendah memanjang dari Jalan Andir hingga Katapang.

"Saya melakukan pengecekan terkait dengan genangan air, diestimasi ke dalaman sekitar 60 sampai 70 sentimeter," katanya saat ditemui, Selasa (15/3/2022).

Baca juga: Banjir di Rancaekek Bandung, Seorang Nenek Ditemukan Tewas Terseret Arus

Sungkowo menyebut, jalur tersebut tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan empat.

"Saat ini jalur itu tidak bisa dilewati kendaraan, saya minta warga yang mau lewat agar mencari dan menggunakan jalur alernatif melewati jalur Rancamanyar atau jalur-jalur yang lain," ujarnya.

Ditemui di tempat yang sama, Wahyudin (49), warga Baleendah mengatakan rata-rata masyarakat sudah biasa menghadapi kondisi banjir di Bandung Selatan.

Menurutnya, kondis banjir yang sudah lama berlangsung ini akan sulit ditangani.

Baca juga: Longsor di Nagreg Bandung, 3 Rumah Tertimpa Tanah, 1 Orang Meninggal Dunia

"Kalau ditanya kena banjir, saya sudah biasa, mau gimana lagi kan soal banjir sudah lama dan susah penanganannya," kata Wahyudin.

Ia mengatakan, jika hujan deras terjadi berhari-hari, banjir di daerahnya bisa setinggi dada orang dewasa.

"Ketinggiannya yang deket sungai Citarum kalau hujannya deras bisa sampai sedada, yang sekarang mah sepaha orang dewasa," ungkapnya.

Meski sudah terbiasa dengan kondisi banjir, ia berharap pemerintah bisa menangani banjir yang sudah menahun ini.

"Harapannya ke pemerintah, mudah-mudahan bisa ditangani, ya sedikit banyak juga warga menginginkan kondisi nyaman lah," katanya.

Pantauan Kompas.com sebagian rumah warga terendam luapan Sungai Citarum

Warga yang beraktifitas pun terpaksa harus menggunakan perahu kayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com