Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balada Warga Menembok Akses Rumah Tetangga, gara-gara Sumpah Serapah hingga Jemuran

Kompas.com - 10/03/2022, 17:15 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Penulis

 

Akses rumah Supriadi ditutup tetangga

Rumah yang ditinggali oleh Supriadi (49) bersama kakak dan adiknya tidak memiliki akses jalan.

Akses jalan di sisi timur dan barat rumah Supriadi ditutup tembok oleh tetangganya, yang masih berkerabat dengan Supriadi.

Satu-satunya akses jalan yang berada di sisi barat rumah Supriadi ditembok dan dibangun oleh pemiliknya sejak Sabtu (25/12/2021).

Gara-gara tak mempunyai akses jalan, warga Lingkungan Gerung Butun Barat, Kelurahan Mandalika, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, ini harus lewat ke rumah tetangganya yang lain.

"Sementara ini kita lewat kamar mandi pak Musbah. Kamar mandi tembus ke dapur, dapur tembus ke teras. (Lewat) dalam rumahnya pak Musbah," ungkapnya, Jumat (31/12/2021), dikutip dari pemberitaan Kompas.com.

Baca juga: Rumahnya Tertutup Tembok Tetangga, Supriadi: Tolong Kembalikan Hak dan Jalan Saya

Supriadi menceritakan, dulunya rumahnya memiliki akses jalan untuk keluar masuk, yakni di sisi timur rumahnya.

Akan tetapi, akses jalan di sisi timur tersebut kemudian ditutup tembok, sejak beberapa tahun lalu.

Supriadi kemudian dipinjamkan akses jalan sementara di sisi barat yang merupakan tanah milik pamannya.

Namun, sejak pamannya meninggal dunia, tanah itu dibangun oleh ahli warisnya.

"Tolong dikembalikan hak saya ini, jalan saya ini. Saya minta akses kita yang dulu yang sudah dijadikan dapur," tuturnya.

Baca juga: Saat Akses Jalan Rumah Ridwan Ditembok Dua Tetangganya

Rumah tahfiz Al Quran ditembok tetangga

Pintu belakang rumah Tahfiz Al Quran di Jl Ance Daeng Ngoyo, Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan ditutup oleh oknum legislator Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Pangkep.Binmas Masale Pintu belakang rumah Tahfiz Al Quran di Jl Ance Daeng Ngoyo, Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan ditutup oleh oknum legislator Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Pangkep.

Kasus serupa juga terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan.

Rumah seorang tahfiz Al Quran ditembok oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pangkep, Amiruddin.

Abd Aziz, Ketua RW 005, Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, menerangkan, salah satu alasan penembokan diduga karena masalah jemuran.

“Saya dengar dari anak tahfiz dianggap ribut karena mengaji. Kedua, masalah kebersihan bajunya, kan di sini dijemur. Penembokan pintu keluar rumah tahfiz tersebut sudah tiga hari lalu dikerjakan dan kemarin baru selesai,” jelasnya, Jumat (23/7/2021), dikutip dari pemberitaan Kompas com.

Baca juga: Kronologi Anggota DPRD Bangun Tembok Pintu Rumah Tahfiz Diduga karena Jemuran hingga Akhirnya Dibongkar

Camat Panakukang Thahir Rasyid menyebutkan, tembok tersebut dibangun di atas lahan fasilitas umum milik Pemerintah Kota Makassar.

“Itu lahan milik pemerintah, kok dipagari (tembok) oleh warga yang dekat lokasi rumah tahfiz Al Quran,” bebernya.

Akhirnya, pada Sabtu (24/7/2021), tembok tersebut dirobohkan.

Perwakilan keluarga Amiruddin, Achmad Akbar, menyampaikan, ada kesalahpahaman yang mengakibatkan kejadian itu.

“Saya atas nama keluarga, mohon maaf beribu-ribu maaf atas tindakan kami yang sama sekali tidak terpuji dan tidak benar. Apalagi kita tahu kegiatan di belakang ini adalah tahfiz sangat luar biasa dan harus kita dukung,” paparnya.

Baca juga: Akui Kesalahan, Anggota DPRD Bongkar Tembok Penutup Akses Rumah Tahfiz di Makassar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com