Pertemuan dengan warga kali ini dianggapnya berlangsung lebih baik ketimbang sebelumnya.
Kali ini, Ganjar yang datang sejak sore bercengkerama lama dan sempat shalat berjemaah bersama warga Wadas.
"Kalau yang pertama kemarin, mohon maaf ya, mungkin banyak yang lagi emosi karena kejadian tanggal 8 (kericuhan Wadas). Tapi hari ini, mereka lebih terbuka menceritakan yang lain, jadi sudah ada kemajuan," sebut Ganjar.
Adanya penolakan terhadap penambangan andesit hingga terjadinya keributan, disebut Ganjar, karena adanya komunikasi yang kurang lancar dengan warga.
Menurutnya, sosialisasi adanya penambangan untuk menunjang proyek pemerintah berlangsung kurang intens sehingga ada warga yang merasa tidak dilibatkan.
"Padahal masyarakatnya sebenarnya saya lihat komunikatif kok. Mungkin di awal saja cerita itu yang membikin situasinya menjadi seperti ini, maka saya sowan yang kedua ini untuk berkomunikasi," jelas Ganjar.
Sementara itu Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Purworejo Andri Kristanto menargetkan sepekan sebelum Idul Fitri pembayaran uang ganti rugi lahan untuk penambangan andesit telah selesai.
"Sesuai intruksi Pak Moeldoko kemarin, pembayaran uang ganti kerugian ditarget seminggu sebelum Lebaran," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.