Selama ini Sutikah tinggal bersama kedua anaknya yang sudah bekerja di rumah sederhana tersebut. Ketika proses pembangunan tembok yang menutupi rumahnya itu, mereka pergi mengungsi ke saudaranya.
Rupanya kesabaran Sunarsih habis setelah Sutikah berkata tak pantas menyumpahi mendiang suaminya.
"Suamimu membusuk di neraka. Kata-kata kasar ini yang akhirnya memicu Sunarsih menembok depan rumah Sutikah," kata Aan.
Berkaca dari kesumat antar tetangga ini, Aan berharap siapapun bisa saling menjaga sikap dan perilaku dalam menjalani kehidupan.
"Sutikah warga kurang mampu, kedua anaknya sudah bekerja dan jarang pulang. Sementara Sunarsih warga berkecukupan. Alangkah baiknya saling menghargai dan rukun," pungkas Aan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.