Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membangun Rumah Adat Suku Mee di Paniai supaya Layak Huni

Kompas.com - 07/03/2022, 19:36 WIB
Roberthus Yewen,
Andi Hartik

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Kabupaten Paniai, Papua, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang mengembangkan perumahan rakyat berbasis rumah adat Paniai.

Hal ini merupakan inovasi dan terobosan baru yang dilakukan oleh PUPR Kabupaten Paniai dalam rangka melestarikan rumah adat Paniai berbasis kearifan lokal.

Perumahan rakyat yang dibangun nanti akan memadukan konsep modern dan konsep tradisional masyarakat Meepago atau Suku Mee di Paniai.

Baca juga: Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar Berasal dari Riau: Bentuk, Keunikan, dan Foto

"Ini merupakan inovasi yang kita lakukan untuk memadukan konsep perumahan modern dan tradisional, terutama menyerupai rumah adat masyarakat Suku Mee,” kata Kepala Dinas PUPR Kabupaten Paniai, Albertus Adii kepada Kompas.com, Senin (7/3/2022).

Jame owaa dan jogama owaa

Rumah dalam bahasa Paniai (Suku Mee) disebut Owaa. Sementara di daerah Meepago ada dua jenis rumah asli, yaitu rumah adat untuk laki-laki yang disebut Jame Owaa dan rumah adat untuk perempuan yang disebut Yogamo Owaa.

Baca juga: Mengenal Honai, Rumah Adat Papua, dari Keunikan, Ciri Khas, hingga Fungsi

Kedua rumah adat ini merupakan tempat tinggal masyarakat Meepago sejak dahulu kala, namun seiring berjalannya waktu, rumah adat mulai berkurang.

Pembangunan oleh Dinas PUPR Paniai untuk melestarikan rumah adat tersebut.

"Perumahan yang dibangun ini akan mencirikan krearifan lokal dan tentunya sehati untuk ditempati oleh masyarakat asli Mee yang ada di Paniai," kata Albertus.

Berbeda dengan honai

Setiap rumah adat di Papua berbeda-beda. Tidak hanya satu jenis, tetapi banyak jenis. Jika selama ini masyarakat sering mendengar rumah adat honai, teryata bukan hanya rumah honai yang merupakan rumah adat di Papua. Tetapi hampir setiap suku berbeda-beda rumah adatnya.

Seperti di wilayah adat Meepago, daerah itu memiliki rumah adat yang berbeda dengan honai. Oleh karena itu, rumah adat milik masyarakat suku Meepago akan dikembangkan sebagai rumah layak huni bagi warga masyarakat di Paniai.

Baca juga: Ban Kanan Masuk Parit, Ini Kronologi Tergelincirnya Pesawat Pilatus di Paniai Papua

"Rumah asli Suku Mee berbeda dengan honai yang notabene merupakan rumah adat dari masyarakat di wilayah Lapago,” ungkap Albertus.

"Honai sendiri merupakan rumah adat masyarakat Suku Dani dan Suku Lani,” tambahnya.

Mantan Kepala Dinas DPMK Kabupaten Paniai itu mengatakan, desain rumah tradisional Suku Mee yang dipadukan dalam nuansa modern tentunya akan memberikan nilai tambah dalam rangka mempertahankan kearifan lokal di bidang konstruksi untuk membangun rumah adat di Paniai.

"Desain rumahnya sudah dibuatkan, sehingga rumah ini akan dibangun dan akan menjadi rumah layak huni bagi warga masyarakat yang ada di Paniai,” ujar Albertus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com