MAUMERE, KOMPAS.com - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus melonjak.
Hingga Kamis, 3 Maret 2022, jumlah kasus DBD sudah mencapai 198 orang. Angka ini meningkat dari jumlah pada 25 Februari 2022 yang masih 187 orang. Artinya, dalam kurun waktu seminggu, ada penambahan 11 kasus DBD.
Baca juga: Kasus DBD di NTT Meningkat, 2 Kabupaten Berstatus KLB
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus mengatakan, hingga kini tiga orang penderita DBD sedang dirawat di Rumah Sakit TC Hillers Maumere.
"Sampai 3 Maret 2022 sudah 198 kasus, tiga orang sedang dirawat di RS TC Hillers Maumere, dan satu orang meninggal dunia," ujar Herlemus dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (5/3/2022).
Ia mengatakan, rencana tindak lanjut pencegahan DBD membutuhkan keterlibatan lintas sektor, seperti camat, lurah, kepala desa, tokoh masyarakat, dan tokoh agama.
Karena itu, ia meminta para camat, lurah, dan kepala desa menindaklanjuti Instruksi Bupati Sikka nomor 1/HK/2021 tentang kewaspadaan dini DBD.
Baca juga: 40 Rumah di Sikka NTT Terendam Banjir, 3 Keluarga Dievakuasi
Ia menjelaskan, setiap kasus demam harus diwaspadai sebagai DBD, sehingga perlu dilakukan kegiatan pembasmian jentik.
Selain itu, kata Petrus, penanganan sampah yang baik sangat diperlukan untuk mengurangi tempat perindukan nyamuk.
"Pemberantasan sarang nyamuk di sekolah dan di tempat-tempat umum juga sangat penting dilakukan," ujar Petrus.