Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus DBD di NTT Meningkat, 2 Kabupaten Berstatus KLB

Kompas.com - 04/03/2022, 16:24 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Dua kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah dengue (DBD) menyusul tingginya penderita DBD di daerah tersebut.

Dua daerah itu yakni Kabupaten Sumba Barat Daya dan Ngada.

"Penetapan kejadian luar biasa demam berdarah dari dua kepala daerah ini karena angka penderita dan meninggal dunia meningkat dari periode sebelumnya," kata Epidemiolog Dinas Kesehatan NTT, Acep Effendi, kepada sejumlah wartawan, Jumat (4/3/2022).

Baca juga: Mengaku Sudah Izin Presiden, Gubernur NTT Akan Pukul Bupati yang Tak Mampu Turunkan Angka Stunting

Acep menjelaskan, jumlah kasus DBD di Kabupaten Sumba Barat Daya pada periode Januari hingga Maret 2022 sebanyak 164 kasus, tiga di antaranya meninggal dunia.

Sedangkan di Kabupaten Ngada terdapat 61 kasus, tiga di antaranya meninggal dunia.

Kasus meningkat 94 persen

Acep menambahkan, total kasus DBD di NTT sejak Januari hingga Maret 2022 sebanyak 1.513 dengan 12 kasus kematian yang tersebar di 21 kabupaten dan kota di NTT.

Dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021, jumlah kasus DBD di NTT meningkat sebesar 94 persen.

Baca juga: Ancaman Kasus DBD di NTT, 12 Warga Meninggal, 75 Pasien Masih Dirawat

Dia menuturkan, 12 warga yang meninggal itu tersebar di delapan daerah di NTT, yakni Kabupaten Ngada dan Kabupaten Sumba Barat Daya masing-masing tiga orang, Kota Kupang, Kabupaten Belu, Kabupaten Sikka, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Sumba Timur dan Kabupaten Sumba Tengah, masing-masing satu orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Regional
Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Regional
Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Regional
Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Regional
Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Regional
Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Regional
Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Regional
Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Regional
Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com