Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Arya Penangsang Asal Jawa Tengah: Rasa Dendam yang Berujung Petaka

Kompas.com - 04/03/2022, 14:32 WIB
Dini Daniswari

Editor

Pertemuan yang sedianya menjadi kesempatan Arya Penangsang untuk membunuh Sultan Hadiwijaya pun urung.

Malah, terjadi duel antara Sultan Hadiwijaya dan Arya Penangsang yang kemudian dilerai oleh Sunan Kudus.

Arya Penangsang merasa dibohongi oleh gurunya, Sunan Kudus. Namun, Sunan Kudus mengingatkan kelalaiannya menduduki kursi yang seharusnya diduduki Sultan Hadiwijaya. Aryo Penangsang tersungkur lemas.

Baca juga: Sejarah Masjid Agung Demak, Peninggalan Kesultanan Demak yang Penuh Makna

Sultan Hadiwijaya yang mengetahui kesialan Arya Penangsang bermaksud melakukan penyerangan balik. Penyerangan dipimpin oleh senopati, yaitu Dhanang Sutawijaya, yang juga anak Ki Ageng Pemahanan sendiri.

Dalam penyerang tersebut, Ki Ageng Pemanahan merundingkan bersama Ki Juru Amertani. Oleh Ki Juru Amertani, Sutawijaya disarankan menggunakan kuda betina putih untuk menggoyahkan kuda Gagak Rimang, tunggangan Arya Penangsang. Selain itu, serangan dilakukan di bentaran Sungai Bengawan Sore.

Arya Penangsang yang baru menyelesaikan tirakat meradang saat menerima surat tantangan dari Kesultanan Pajang. Tanpa berpikir panjang, ia akan menghadapai serangan Pajang.

Prajurit Jipang telah sampai di Sungai Bengawan Sore. Atas saran Ki Juru Amertani dan instruksi Ki Ageng Pemanahan, prajurit Pajang diminta mengejek prajurit Jipang supaya mereka menyeberang sungai Bengawan Sore.

Taktik tersebut berhasil, prajurit Jipang menyeberang Sungai Bengawan Sore.

Prajurit Jipang yang telah kelelahan menyeberang sungai berhasil dikalahkan prajurit Pajang.

Merasa dipermainkan, Arya Penangsang semakin tersulut emosi ditambah dengan kudanya yang sulit dikendalikan karena tertarik dengan kuda betina Dhanang Sutawija yang telah dipotong ekornya.

Kesaktian Arya Penangsang

Situasi tersebut tidak disia-siakan Dhanang Sutawijaya. Ia langsung menghunuskan tombak Kyai Pleret, senjata wasiat Sultan Hadiwijaya, ke perut Arya Penangsang hingga ususnya terburai berlumuran darah.

Baca juga: Menelusuri Sejarah Pendiri dan Peninggalan Kesultanan Demak

Arya Penangsang adalah orang yang sakti mandraguna. Dalam kondisi usus terburai, ia masih bisa mengejar Dhanang Sutawijaya. Usus yang terburai hanya disampirkan ke keris Setan Kober.

Dalam pertarung tersebut, Dhanang Sutawijaya hampir kalah. Arya Penangsang bermaksud menghunuskan kerisnya ke dada Dhanang Sutawijaya, namun ia lupa bahwa ususnya tersampir ke keris.

Sehingga sewaktu, Arya Penangsang mencabut keris dari wadahnya, ususnya terpotong. Karena kesaktiannya, ia belum mati walaupun ususnya sudah terpotong. Ia hanya diam tak bergerak.

Ki Ageng Pemanahan tahu bahwa Arya Penasang belum mati kalau belum terhisap ubun-ubunnya. Lalu, Dhanang Sutawijaya melaksanakan perintah ayahnya untuk menghisap ubun-ubun Arya Penangsang. Seketika, Arya Penangsang gugur.

Pesan Moral

Pesan moral dalam cerita tersebut adalah orang yang memiliki sifat bengis maupun pendendam akan mendapatkan musibah.

Baca juga: Masjid Subulussalam, Jejak Kesultanan Demak Bintoro di Lereng Gunung Ungaran

 

Arya Penangsang tewas dalam peperangan yang kurang perhitungan dalam bertindak. Hal tersebut terjadi karena hati dan pikirannya telah digerogoti sifat dendam sehingga ia menjadi kalap.

Sumber: www.onisbank.ac.id dan ceritarakyatnusantara.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com