Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Temanggung, "Kota Tembakau" Penghasil Kopi Kelas Dunia

Kompas.com - 01/03/2022, 06:00 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Kabupaten Temanggung terletak di Provinsi Jawa Tengah.

Ibu kota Kabupaten Temanggung di Kota Temanggung.

Wilayah ini berada pada bentangan utara ke selatan sepanjang 46,8 km dan bentangan timur ke barat sepanjangn 43 km.

Secara geo-ekonomis, Kabupaten Temanggung berada di tengah-tengah tiga pusat kegiatan ekonomi di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Secara tipografi, Kabupaten Temanggung berada pada wilayah dataran, perbukitan, pegunungan, lembah, dan gunung dengan kemiringan 0-70 persen (dari datar sampai curam).

Baca juga: 12 Kegiatan di Curug Surodipo Temanggung, Lihat Pemandangan 6 Gunung

Berikut beberapa fakta mengenai Kabupaten Temanggung:

1. Sejarah Kabupaten Temanggung

Sejarah Kabupaten Temanggung terkait dengan raja Mataram Kuno yang bernama Rakai Pikatan.

Dalam buku sejarah karangan I Wayan Badrika disebutkan bahwa Rakai Pikatan yang merupakan Raja Mataram Kuno berkeinginan menguasai wilayah Jawa Tengah.

Sejarah Temanggung mulai tercatat pada Prasasti Wanua Tengah III Tahun 908 Masehi yang ditemukan penduduk Dusun Dunglo, Desa Gandulan, Kecamatan Kaloran, Temanggung pada November 1983.

Prasasti menggambarkan bahwa semula Temanggung berupa wilayah Kademangan yang gemah ripah loh jinawi dimana salah satu wilayahnya, yaitu Pikatan.

Pikatan diyakini sebagai petilasan Raja Rakai Pikatan dengan adanya reruntuhan bebatuan kuno.

Baca juga: Menyesap Kopi Bercita Rasa Tembakau di Temanggung

Di wilayah Pikatan didirikan Bihara agama Hindu oleh adik raja Mataram Kuno, Rahyangta I Hara. Pada saat itu, Raja Mataram Kuno adalah Rahyangta Rimdang (Raja Sanjaya) yang naik tahta pada 717 M.

Bihara Pikatan mendapatkan bengkok di Sawah Sima.

Dikaitkan dengan Prasasti Gondosuli, ada gambaran jelas bahwa dari Kecamatan Temanggung memanjang ke barat sampai Kecamatan Bulu dan seterusnya adalah wilayah yang subur dan tentram (ditandai tempat Bihara Pikatan).

Dalam buku sejarah karangan I Wayan Badrika disebutkan bahwa Rakai Pikatan yang merupakan Raja Mataram Kuno yang berkeinginan menguasai wilayah Jawa Tengah.

Namun, Ia tidak berani merebut kekuasaan Raja Bala Putra Dewa yang merupakan penguasa Kerajaan Syailendra.

Untuk mencapai maksudnya, strategi Rakai Pikatan adalah menikahi Dyah Pramudha Wardani, kakak Raja Balaputra Dewa. Tujuannya untuk melihat pengaruh kekuatan di Kerajaan Syailendra.

Baca juga: Matahari Terbit Berlatar 4 Gunung di Bukit Sikendil Temanggung

Di sisi lain, Rakai Pikatan juga menghimpun kekuatan di wilayahnya, baik para prajurit, senopati, dan menghimpun biaya yang berasal dari upeti para demang.

Pada tanggal 27 Mei 855 M, Rakai Pikatan berangkat ke Kerajaan Syailendra untuk melakukan penyerangan.

Dalam penyerangan itu, Rakai Pikatan dibantu Kayu Wangi dan menyerahkan wilayah kerajaannya pada orang kepercayaan yang berpangkat demang.

Dari nama demang dan wilayah kademangan muncul nama Ndemanggung yang akhirnya berubah menjadi Temanggung.

2. Letak Kabupaten Temanggung Dekat dengan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing

Gunung Sumbing yang memiliki ketinggian sekitar 3.340 mdpl terletak berdekatan dengan Gunung Sindoro yang memiliki ketinggian 3.155 mdpl.

Gunung Sumbing berada di sebelah barat daya Kota Temanggung dan sebelah timur Kota Wonosobo, sedangkan Gunung Sindoro terletak di sebelah barat laut Temanggung dan timur laut Wonosobo.

Baca juga: Wisata Alam Posong Temanggung, Ada Golden Sunrise dari Balik Gunung

Masyarakat daerah tersebut menyebut Sindoro - Sumbing sebagai Gunung Kembar, keduanya menyimpan potensi wisata yang sangat besar meskipun belum dikelola secara maksimal.

3 Penduduk Murah Senyum di Kecamatan Kledung, Jalur Parakan - Wonosobo

Kecamatan Kledung merupakan salah satu kawasan yang diampit lembah Sindoro - Sumbing. Kawasan ini banyak dilewati pengguna jalan dari jalur Parakan - Wonosobo yang beristirahat di tempat ini.

Wilayah yang merupakan lembah gunung ini menyajikan panorama yang dapat menyegarkan tubuh dan pikiran.

Pemandangan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing terlihat dari Gunung Prau via Igirmranak, Wonosobo.Dokumentasi Adi Permana Pemandangan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing terlihat dari Gunung Prau via Igirmranak, Wonosobo.

Kawasan Sindoro - Sumbing juga menawarkan kehangatan dan senyum ramah penduduk, terlebih tatkala melihat aktivitas mereka saat musim tembakau.

4. Kabupaten Temanggung Dijuluki Kota Tembakau

Julukan yang sangat lekat tersebut karena sebagian besar penduduknya berpenghasilan di sektor pertanian, khususnya tembakau.

Kabupaten Temanggung merupakan salah satu daerah penghasil tembakau rajangan di Jawa Tengah. Area penanamannya di wilayah lereng Gunung Sumbing, Sindoro, dan Prau.

Potensi areal tembakau di Temanggung sekitar 9.326 hektar dengan produksi 9.496 ton. Hampir semua industri rokok kretek membutuhkan tembakau Temanggung. Namun demikian, produksinya masih tergolong rendah, yaitu 0.5 ton per hektar.

5. Penghasil Kopi Terbesar di Jawa Tengah

Selain tembakau, Kabupaten Temanggung merupakan penghasil kopi terbesar di Jawa Tengah. Luas lahan kurang lebih 12 ribu hektar berupa ladang kopi robusta dan arabika.

Komoditi ini juga memunculkan julukan baru untuk Kabupaten Temanggung, yaitu Kota Kopi.

Baca juga: Pilihan Gunung untuk Pemula, Gunung Kendil di Temanggung Salah Satunya

Kopi Arabika Temanggung pernah menjadi juara pada festival kopi di Atlanta, Amerika Serikat pada tahun 2016. Sedangkan, kopi rebusta pernah menjadi juara di festival kopi di Perancis. Cita rasa kopinya melebihi kafe-kafe terkenal di Jakarta.

Salah satu daerah Kabupaten Temanggung yang menghasilkan kopi cukup besar, yaitu Desa Ngemplak, Kecamatan Kandangan.

Sayangnya, ekspor kopi di Kabupaten Temanggung masih melalui perantara belum dapat ditangani masyarakat sendiri.

Pengolahan kopi masyarakat setempat masih sederhana, yaitu dipetik, dijemur, dan dijual. Kadang, kopi hanya dijual dalam bentuk beras kopi atau biji kopi. Sehingga seringkali, harga kopi turun saat musim panen.

6. Kuliner di Kabupaten Temanggung

Temanggung memiliki ragam kuliner yang sayang untuk dilewatkan.

Ndas Borok, namanya terkesan menyeramkan karena mengandung pengertian borok atau penyakit kepala. Kuliner ini merupakan makanan khas dengan cita rasa gurih manis, yang terbuat dari singkong, parutan kelapa, dengan taburan gula aren. Bagi sebagian orang, ndas borok merupakan kuliner kenangan masa kecil.

Baca juga: Pemkab Temanggung Dorong Festival Durian Jadi Ikon Wisata

Nasi Gono atau Sego Gono merupakan makanan yang berbahan dasar beras dengan bumbu yang sangat sederhana, yaitu kluban, kacang panjang, tempe, cabe, dan kelapa sebagai campuran. Semua bahan dikukus dan dengan anyaman bambu yang dimasak dengan bahan bakar kayu.

Sayur empis-empis khas Temanggung. Dok. Yunita Prihastini Sayur empis-empis khas Temanggung.

Empis-empis merupakan masakan berbahan tempe bungkil atau tempe bongkrek yang dimasak dengan santan kelapa dan potongan cabai keriting hijau dan cabe rawit hijau. Masakan dengan cabai hijau membuat sensasi rasa pedas di mulut.

Ekspresi pedas berlebihan dalam bahasa Jawa disebut mengkis-mengkis, sehingga dinamakan empis-empis.

Sumber: portal.temanggungkab.go.id, mediacenter.temanggungkab.go.id, balittas.litbang.pertanian.go.id, ugm.ac.id, jatengprov.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com