SEMARANG, KOMPAS.com - Siang itu suasana Dermaga Tambaklorok, Kota Semarang, Jawa Tengah benar-benar sepi. Tak ada aktivitas nelayan yang mencari ikan seperti biasanya.
Ribuan perahu berhenti, berjejer rapi di sepanjang dermaga. Sementara, para nelayan hanya berjaga-jaga dari pos penjagaan yang dibuat di dekat dermaga.
Antara satu perahu dengan perahu lainnya sengaja diberi jarak yang cukup lebar, agar tak saling berbenturan ketika ada gelombang ombak besar.
Baca juga: Penggembala hingga Nelayan Danau Poso Jadi Korban Proyek PLTA
Jika dilihat, beberapa perahu memang terlihat retak hingga berlubang.
Sebagian, ada yang menambal kerusakan tersebut dengan pecahan ember yang terbuat dari plastik agar air tak masuk ke dalam perahu.
Salah seorang nelayan Tambaklorok, Djuki (52) merupakan salah satu nelayan yang terpaksa menambal perahunya menggunakan pecahan ember.
Lebih dari satu minggu dia terpaksa libur mencari ikan ke laut lantaran tak punya biaya untuk memperbaiki perahu miliknya.
Jika dia hitung, biaya untuk memperbaiki bodi perahu yang pecah memakan biaya hingga jutaan. Untuk sementara waktu dia memilih untuk membiarkan perahunya di dermaga.
"Ini karena hantaman ombak, jadi berbenturan antar perahu. Kebetulan perahu saya sudah cukup tua jadi yang rusak perahu saya," jelasnya saat ditemui di dermaga, Sabtu (26/2/2022).
Baca juga: Rusunawa Nelayan di Mataram Disiapkan Jadi Cadangan Penginapan bagi Tamu MotoGP
Untuk berjaga-jaga, setiap malam Djuki berjaga di sekitar dermaga untuk melihat kondisi geelombang laut di dermaga.
"Ini tak hanya saya, teman-teman nelayan yang lain juga pada berjaga di sini 24 jam," katanya.
Hal yang sama juga dikatakan Sudirto (54). Dia terpaksa tak pergi mencari ikan ke laut lantaran cuaca yang buruk.
Karenanya, dia saat ini tak mempunyai penghasilan. Sudir tak mau ambil risiko, karena cuaca di laut tak bisa diprediksi.
"Ya mending kita utang, dari pada nyawa yang hilang," kata pria yang sudah puluhan tahun menjadi nelayan itu.
Tak jarang dia terpaksa mencari utang untuk mencukupi kebutuhan keluarga sembari menari pekerjaan yang lain untuk pekerjaan sampingan.
Baca juga: Hilang 3 Hari, Seorang Nelayan Pulau Haruku Ditemukan Tewas Terdampar di Pantai