Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulan Maret Hujan Es Berpotensi Terjadi di Kota Semarang, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 25/02/2022, 13:08 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ahmad Yani Semarang menyebut, bulan Maret 2022 Semarang diprediksi bakal terjadi hujan es.

Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Ahmad Yani Semarang, Giyarto mengatakan, hujan es disebabkan pertumbuhan awan kumulonimbus. 

"Nanti memasuki bulan Maret, potensi hujan es terjadi di Semarang karena awan kumulonimbus lebih maksimal," kata Giyarto, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (25/2/2022).

Baca juga: Imbas Banyak Sopir Truk Mogok Kerja, Harga Cabai di Semarang Naik

Selain terjadi hujan es, pada Maret mendatang, juga akan terjadi peralihan musim penghujan ke musim kemarau. 

"Kalau saat ini meninggalkan puncak namun masih musim penghujan. Peralihan musim nanti sekitar 2 Maret hingga Mei," papar dia. 

Selain itu, dia juga mengingatkan warga Kota Semarang dan sekitar untuk berhati-hati dan waspada.

Dia mengatakan, dalam beberapa bulan ke depan bakal terjadi puting beliung dan hujan petir.

"Tingkatkan kewaspadaan bagi warga Kota Semarang," pesan dia. 

Beberapa waktu yang lalu, di Kota Semarang sempat dihebohkan dengan adanya fenomena hujan es. 

Baca juga: Imbas Banyak Sopir Truk Mogok Kerja, Harga Cabai di Semarang Naik

Fenomena tersebut terjadi di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, pada Senin (21/2/2022) yang lalu.

Akun Instagram @infokejadiansemarang juga menayangkan seorang warga menunjukkan butiran es dalam video yang diunggah. 

Dalam keterangan disebutkan, banyak atap rumah yang berbunyi lantaran terkena hujan es.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ghozali Everyday yang Terkenal karena NFT Hibahkan Alat Animasi ke Kampusnya

Ghozali Everyday yang Terkenal karena NFT Hibahkan Alat Animasi ke Kampusnya

Regional
Digigit Anjing Rabies, Anak 8 Tahun di Kalbar Meninggal Dunia

Digigit Anjing Rabies, Anak 8 Tahun di Kalbar Meninggal Dunia

Regional
Raker Komwil I Apeksi 2024, Kota-kota Diingatkan untuk Kelola APBD secara Benar

Raker Komwil I Apeksi 2024, Kota-kota Diingatkan untuk Kelola APBD secara Benar

Regional
Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Regional
Datang ke Aceh, Anies dan Muhaimin Ucapkan Terima Kasih

Datang ke Aceh, Anies dan Muhaimin Ucapkan Terima Kasih

Regional
Mantri Hutan Buru Pendaki yang Nyalakan “Flare” di Gunung Andong

Mantri Hutan Buru Pendaki yang Nyalakan “Flare” di Gunung Andong

Regional
Kecelakaan Maut Ambulans Vs Truk di Tol Batang-Semarang, 1 Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Ambulans Vs Truk di Tol Batang-Semarang, 1 Penumpang Tewas

Regional
Napi Lapas Kedungpane Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Napi Lapas Kedungpane Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Regional
Kades di Flores Timur Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta

Kades di Flores Timur Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta

Regional
Terima Opini WTP dari BPK, Mas Dhito: Komitmen Pemkab Kediri Laksanakan Tata Keuangan Daerah

Terima Opini WTP dari BPK, Mas Dhito: Komitmen Pemkab Kediri Laksanakan Tata Keuangan Daerah

Regional
Korupsi Pembangunan Hotel Rp 22,6 Miliar, Eks Bupati Kuansing Ditahan

Korupsi Pembangunan Hotel Rp 22,6 Miliar, Eks Bupati Kuansing Ditahan

Regional
Kronologi Siswa SMP Bunuh Bocah 7 Tahun di Sukabumi, Korban Disodomi Dua Kali oleh Pelaku

Kronologi Siswa SMP Bunuh Bocah 7 Tahun di Sukabumi, Korban Disodomi Dua Kali oleh Pelaku

Regional
Ibu Rumah Tangga Pengedar Sabu di Balikpapan Ditangkap, Barang Bukti 33,5 Gram

Ibu Rumah Tangga Pengedar Sabu di Balikpapan Ditangkap, Barang Bukti 33,5 Gram

Regional
Truk Tabrak Truk di Bawen Tewaskan 1 Orang, Warga: Dari Atas Kencang, lalu 'Bres'

Truk Tabrak Truk di Bawen Tewaskan 1 Orang, Warga: Dari Atas Kencang, lalu "Bres"

Regional
Pegawai Ditangkap Kasus Perdagangan Burung, Bea Cukai Kalbagbar: Bukan Penyelundupan

Pegawai Ditangkap Kasus Perdagangan Burung, Bea Cukai Kalbagbar: Bukan Penyelundupan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com