Saat ini, Guru Petuk fokus menjual kayu api sebagai tambahan penghasilan. Setiap satu ikat kayu api, dijual dengan harga Rp 5.000.
"Saya sendiri bisa dapat delapan ikat dengan dijual Rp 5.000. Jadi sehari penghasilan Rp 40.000. Saat ini stok kayunya 40 ikat. Kalau terjual habis bisa dapat Rp 200.000. Kadang-kadang tidak ada orang yang beli," katanya.
"Kadang-kadang penghasilan tidak tetap dari jual kayu Rp 500.000 per bulan. Ini semua untuk membiayai hidup keluarga dengan tanggungan istri dan dua orang anak serta mama-mama," ungkapnya.
Sementara itu, Petrus menjadi guru setelah tamat dari STKIP Santo Paulus Ruteng, sekarang UNIKA Santo Paulus Ruteng. Dia pertama kali mengajar di SMPN Satu Atap (Satap) Bawe, Dampek pada tahun 2013 dengan gaji sebesar Rp 700.000.
Petrus kemudian pindah mengajar ke SDI Wae Ciu, Dampek dengan upah Rp 400.000 ditambah tunjangan dana Bosda.
Kemudian, dia pindah mengajar ke Lembaga Pendidikan Tambahan Ruangan Kelas (TRK) Larok Mbijar, Desa Satar Kampas, Kecamatan Lambaleda Utara, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dia mengajar di lembaga pendidikan itu sampai sekarang.
Baca juga: Peras dan Ancam Sebar Video Porno Seorang Perempuan, Pria di Manggarai NTT Ditangkap Polisi
Di sekolah itu, Guru Petuk digaji sebesar Rp 700.000. Rinciannya, gaji honorer Rp 200.000 dan upah tambahan penghasilan atau Tamsil Rp 500.000.
Guru Petuk mengaku sedang butuh buku cerita karena bahan bacaan di sekolah yang didirikan pada 2005 itu sangat terbatas. Hal itu untuk menambah minat baca dan tulis 53 siswa didiknya.
"Impian saya, kalau ada buku cerita untuk bimbing anak dari rumah ke rumah supaya tak tertinggal dalam baca tulis. Saya pernah melatih anak-anak dengan buku cerita seadanya saja. Saya lihat minat membaca dan menulis dari siswa dan siswi di TRK ini sangat tinggi. Barangkali ada yang memiliki stok buku cerita untuk didistribusikan di sekolah," harapnya.
Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Kontributor Manggarai, Markus Makur | Editor: Andi Hartik)
Kompas.com bekerja sama dengan Kitabisa.com menggalang dana untuk membantu perjuangan Petrus Piatu Nalele sebagai guru di pedalaman NTT.
Anda bisa mengirimkan donasi dengan klik di sini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.