Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Kuah Gurita, Ayah di NTT Aniaya Anaknya hingga Tewas

Kompas.com - 24/02/2022, 12:00 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - David Chris Dadi Lado (49), warga Desa Molie, Kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), menganiaya anak kandungnya berinisial GCDL (11) hingga tewas.

Dia menganiaya anaknya yang masih duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar (SD) hanya karena tidak mau disuruh ambil kuah gurita.

"Kasus ini terjadi pada Sabtu (12/2/2022) dan dilaporkan pada Senin (14/2/2022)," ujar Kasat Reskrim Polres Sabu Raijua Iptu Markus Y Foes, kepada sejumlah wartawan, Kamis (24/2/2022).

Baca juga: Kepala Desa yang Aniaya Pemuda dan Pelajar SMA di NTT Jadi Tersangka

Markus menyebut, kasus itu dilaporkan oleh Ruth Edy (52) dengan laporan polisi nomor LP/B/16/II/202/sek Hawu Mehara.

Dia menuturkan, kejadian ini bemula pada Sabtu (12/2/2022), sekitar pukul 09.00 Wita, saat Ferderika Djara yang merupakan ibu korban menyuruh adik korban, Betania Dadi Lado, untuk mengantar ikan goreng buat neneknya, Elisabeth Lake Ratu.

Ferderika juga menyuruh korban yang saat itu ada di rumah sang nenek untuk datang mengambil kuah gurita untuk neneknya.

Namun, setelah Betania Dadi Lado mengantar ikan tersebut dan menyuruh korban untuk pergi mengambil kuah gurita, ternyata korban tidak menurut.

Tak lama berselang, David datang mengantar kuah gurita tersebut ke rumah nenek korban dan bertemu korban.

Baca juga: Kasus DBD Meroket, Walhi NTT Minta Pemerintah Benahi Tata Kelola Lingkungan

David lalu menanyakan kepada korban alasan tidak pergi mengambil kuah gurita di rumah. Padahal, ibunya sudah menitipkan pesan ke adik korban.

Korban lalu menjawab kalau adiknya Betania tidak memberitahukan agar dia ke rumah mengambil kuah gurita. Mendengar itu, David marah kepada adik korban, Betania.

Kemudian, korban bangun dan menahan ayahnya agar tidak marah dengan Betania.

David yang emosi, kemudian menampar korban di bagian wajah. Tetapi karena korban menangkis, David semakin emosi dan meninju korban berulang ulang kali pada bagian kepala, tepatnya pada bagian belakang telinga kiri hingga korban terkapar di lantai.

Tak hanya itu, David menendang atau menginjak kepala korban sebanyak tiga kali.

Korban yang sudah tak berdaya, mengalami kejang-kejang, mual dan muntah hingga tidak sadarkan diri.

Baca juga: Siswi SMA di Kupang Tewas Tenggelam Saat Ikut Ujian Praktik Renang

Selanjutnya, pada pukul 13.00 Wita, keluarga membawa korban ke Puskesmas Daieko Kabupaten Sabu Raijua untuk dirawat. Setelah diperiksa oleh dokter, ternyata korban sudah meninggal dunia.

Jenazah korban langsung dibawa ke rumah oleh keluarga dan pada Minggu (13/2/2022) dan dimakamkan oleh keluarga.

Polisi kemudian memroses laporan kasus ini dan memeriksa sejumlah saksi serta melakukan olah tempat kejadian perkara.

Setelah itu, polisi menangkap pelaku untuk diperiksa dan diproses hukum, serta ditahan di Rutan Polres Sabu Raijua.

Pelaku pun dijerat dengan pasal 76 huruf C juncto pasal 80 ayat (3) dan (4) Undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak subsider pasal 351 ayat (3) KUHP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com