Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Merauke, Kota Rusa dengan Bangunan Unik Mirip Markas The Avengers

Kompas.com - 20/02/2022, 17:04 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Kota Merauke merupakan ibu kota dari Kabupaten Merauke di Provinsi Papua.

Wilayah Kabupaten Merauke sendiri menyandang predikat sebagai kabupaten terluas di Indonesia.

Baca juga: Baru Sehari Masuk RS, Pasien Covid-19 di Merauke Meninggal Dunia

Melalui lagu "Dari Sabang sampai Merauke" ciptaan dari R. Suharjo, diketahui bahwa Kabupaten Merauke menjadi kabupaten paling Timur di Indonesia.

Kota Merauke masuk ke dalam zona Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT) karena berada di Pulau Papua.

Baca juga: Mengenal Sabang dan Merauke, Dua Kota Paling Ujung Indonesia Berjarak 5.245 Km

Melansir data BPS, Kota Merauke merupakan salah satu Kota di Papua dengan wilayah seluas 1.445,63 kilometer persegi.

Dalam peta Kabupaten Merauke, Kota Merauke hanya mencakup 3 persen dari luas keseluruhan Kabupaten Merauke.

Baca juga: Kancing Baju Batok Kelapa Tembus Pasar AS, Warga di Merauke Untung hingga Rp 35 Juta Per Bulan

Meski terbilang sempit, namun Kota Merauke menyimpan beberapa fakta unik yang bisa Anda simak.

1. Julukan Kota Rusa

ilustrasi rusapixabay ilustrasi rusa

Merauke dikenal dengan julukan Kota Rusa karena dahulu di kawasan ini banyak rusa yang hidup liar di hutan-hutan.

Rusa-rusa di Merauke bukan merupakan hewan endemik namun konon kabarnya didatangkan oleh orang Belanda pada masa kolonial.

Rusa di Papua beradaptasi dan tumbuh dengan baik sehingga populasinya berkembang sehingga kerap ditemukan berkeliaran di sekitar kawasan ini.

Tak heran olahan dagingnya kerap muncul dalam menu makanan di Merauke, salah satunya adalah dendeng daging rusa.

Sayangnya kini populasi rusa liar semakin terancam karena maraknya perburuan liar yang hingga kini masih terus berlangsung.

2. Asal mula nama Merauke

Tugu Merauke di Kabupaten Merauke, Papua.Shutterstock/Haziqul Hamzah Tugu Merauke di Kabupaten Merauke, Papua.

Melansir laman portal.merauke.go.id, nama Merauke ternyata muncul dari hal yang tidak disengaja.

Hal ini terjadi karena kesalahpahaman antara pendatang yaitu bangsa Belanda dan penduduk setempat disebabkan karena masalah bahasa.

Pendatang yang bertanya tentang nama perkampungan dijawab dengan " Maro-ke" yang dalam bahasa setempat berarti "itu sungai Maro".

Orang Marind, suku asli Merauke berpikir bahwa Sungai Maro yang lebar lebih penting dari nama area tempat sebuah hutan yaitu Gandin.

Sementara penduduk asli Papua lebih mengenal perkampungan tersebut dengan nama "Ermasoek".

3. Dulunya Kota Orang Asing

Penduduk asli Merauke terdiri dari dua suku asli yaitu Marind Anim dan Sohoers.

Melansir laman portal.merauke.go.id, Kota Merauke mulanya adalah kota bagi orang asing atau para pendatang.

Sejak ditemukan Belanda pada 1902, Merauke 12 Februari 1902, pendatang baik dari wilayah Indonesia, Eropa dan Cina menyerbu hutan untuk berburu burung di hutan selatan pulau ini.

Ketika Belanda melarang perburuan, para pendatang kembali ke Merauke untuk menghabiskan uang yang mereka dapatkan.

Namun seiring berjalannya waktu, Kota Merauke tidak hanya dihuni pendatang karena kini banyak penduduk asli Papua yang juga menetap di sana.

4. Akses Transportasi Laut dan Udara

Bandar Udara Internasional Mopah di Merauke.Dok. infopublik.id Bandar Udara Internasional Mopah di Merauke.

Kota Merauke menjadi pintu bagi para pendatang dan investor karena memiliki jalur transportasi yang memadai.

Bandar Udara Internasional Mopah di Merauke yang dibangun pada 1943 untuk keperluan darurat perang kini menjadi salah satu pintu gerbang untuk memasuki Merauke.

Bandara ini melayani penerbangan ke Jayapura, Timika, Makassar, Surabaya, serta Jakarta dengan landasan sepanjang 2.250 meter yang bisa didarati oleh jenis pesawat Boeing 737 series.

Terdapat tiga maskapai yang melayani penerbangan terjadwal dari dan ke Bandar Udara Internasional Mopah yaitu Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Lion Air serta Susi Air yang melayani penerbangan perintis.

Sementara jalur laut dilayani Pelabuhan Merauke dengan dermaga sepanjang 158 meter (Dermaga Yos Sudarso) dan gudang terbuka seluas 600 meter persegi.

Pelabuhan ini juga dilengkapi dermaga kayu dengan panjang 58 meter dan lebar 4 meter, serta dermaga untuk kapal Pertamina dengan panjang 70 meter dan lebar 5 meter.

5. Monumen Unik Mirip Markas The Avengers

Monumen Kapsul Waktu, Merauke, Papua.Dokumentasi Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Monumen Kapsul Waktu, Merauke, Papua.

Monumen Kapsul Waktu di Merauke sempat viral karena bentuknya yang disebut mirip dengan markas The Avengers, tokoh fiksi di serial Marvel.

Monumen ini dibangun oleh arsitek kenamaan Indonesia Yori Antar yang desainnya mengadopsi unsur budaya Papua.

Monumen ini diresmikan Presiden RI Joko Widodo di tahun 2020 dengan menyimpan tujuh mimpi dan harapan anak-anak Indonesia akan Indonesia 70 tahun mendatang, yaitu impian besar Indonesia 2015-2085.

Ketujuh mimpi anak-anak bangsa Indonesia diletakkan secara permanen di Monumen Kapsul

Waktu di Merauke yang kelak akan dibuka oleh generasi penerus pada tahun 2085.

Lokasi monumen berada di depan Kantor Bupati Merauke dan dekat Bandara Mopah dan kini menjadi landmark baru Merauke.

Sumber:
meraukekab.bps.go.id
news.unair.ac.id 
portal.merauke.go.id 
dephub.go.id 
pelindo.co.id 
ciptakarya.pu.go.id 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com