KOMPAS.com - Kota Cirebon masuk ke dalam wilayah Provinsi Jawa Barat sebelah timur.
Lokasi kota ini cukup strategis karena berada di pantai utara Pulau Jawa.
Menurut data BPS, Kota Cirebon memiliki luas wilayah administrasi 37,36 kilometer persegi yang terbagi kedalam lima kecamatan.
Secara geografis, kota Cirebon memiliki batas wilayah yaitu di bagian utara Sungai Kedung Pane, sebelah Barat Sungai Banjir Kanal, sebelah Selatan Sungai Kalijaga, dan sebelah timur Laut Jawa.
Baca juga: 5 Daerah Penghasil Rotan Terbesar di Indonesia, dari Cirebon hingga Banjarmasin
Tak hanya sebagai tempat untuk berwisata, kota ini juga menyimpan beberapa fakta menarik yang bisa Anda simak.
Baca juga: BOR RS Rujukan Covid-19 di Kota Cirebon Capai 49 Persen
Berasal dari Cai (air) dan Rebon (udang rebon) yang berkembang menjadi Cirebon yang kita kenal sekarang ini.
Cerita asalnya berawal dari sebuah dukuh kecil yang dibangun oleh Ki Gedeng Tapa, yang kemudian berkembang menjadi desa yang ramai bernama Caruban.
Carub dalam bahasa Cirebon berarti bersatu padu, dimana wilayah tersebut terdapat percampuran budaya antara pendatang dengan penduduk setempat.
Pelafalan kata caruban kemudian berubah menjadi carbon dan cerbon yang juga tak lepas dari mata pencaharian penduduk setempat yang mayoritas adalah nelayan penangkap ikan dan rebon (udang kecil) bahan baku terasi.
Cirebon juga dikenal dengan julukan Kota Udang yang tak lain berawal dari asal namanya.
Sejak masa kepemimpinan Pangeran Cakrabuana alias Raden Walangsungsang, Cirebon memang sudah dikenal sebagai penghasil udang rebon.
Oleh penduduk setempat, udang rebon hasil tangkapan kemudian diolah menjadi berbagai makanan termasuk terasi dan petis.
Tak disangka, olahan ini justru disukai banyak orang termasuk para pendatang dan menjadi salah satu ciri khas olahan udang asal Cirebon.
Karena rasanya, terasi dan petis Cirebon banyak disukai dan hingga kini masih menjadi oleh-oleh khas dari Kota Udang.