Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Komplotan Pencuri Bermodus Vaksinasi Covid-19 di Kuningan

Kompas.com - 14/02/2022, 19:14 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

KUNINGAN, KOMPAS.com - Polisi menangkap sebanyak lima orang yang melakukan pencurian dengan modus vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Mereka yakni berinisial KP (45), IL (37), AS (30), WM (43), dan GRB (23).

"KP dan GRB merupakan ibu dan anak," ujar Kapolres Kuningan, AKBP Dhany Aryanda saat jumpa pers, Senin (14/2/2022).

Dhany mengatakan, komplotan pencuri tersebut dalam melakukan aksinya dengan saling membagi tugas.

Baca juga: 2 Macan Tutul Masuk Kebun Warga Kuningan, BKSDA Jabar Pasang Perangkap

KP dan IL memeriksa kesehatan korban untuk vaksinasi. Lalu, AS dan WM yang bertugas mengambil barang-barang korban.

Sedangkan GRB, satu-satunya pelaku laki-laki, bertugas sebagai supir.

Dhanny menjelaskan, pencurian itu berawal saat mereka datang ke rumah korban Ecin Kuraesin (80) di Kelurahan Kuningan, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan, Sabtu (5/2/2022).

Komplotan itu mengaku sebagai tenaga medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan, Puskesmas Lamepayung dan menanyakan perihal vaksinasi Covid-19 kepada korban.

"Mereka datang mengaku sebagai tenaga medis dari Puskesmas Lamepayung. Mereka menanyakan apakah korban sudah vaksin atau belum. Kebetulan korban sudah divaksin. Para pelaku kemudian menawarkan alat kesehatan lainnya," ujar Dhany.

Baca juga: Pengakuan Pelaku Teror Bom ke Bank di Kuningan: Khilaf gara-gara Kesal Dimintai Uang Orangtua

Di saat KP dan IL pura-pura memeriksa kesehatan dan korban tidak menaruh curiga, AS dan WM pun melakukan aksinya.

"Dua orang sedang pura-pura memeriksa kesehatan si korban, dua pelaku lainnya beraksi. Mereka mencuri harta benda dengan total nilai kerugian 41 juta rupiah," tambah Dhany.

Adapun harta yang dicuri yaitu, uang tunai senilai Rp 25 juta dan sejumlah perhiasan senilai sekitar Rp 16 juta yang disimpan di dalam lemari kamar tidur korban.

Usai mencuri, lima pelaku langsung meninggalkan rumah korban.

Ecin baru menyadari dirinya menjadi korban pencurian di malam hari saat sedang memeriksa uang dan perhiasan di tempat ia simpan.

Mengetahui itu, korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polres Kuningan.

 

Rekaman CCTV viral di media sosial

Kasus pencurian di Kuningan ini sempat viral di media sosial.

Aksi sebagian para pelaku terekam di kamera pemantau milik tetangga korban.

Rekaman itu juga menjadi petunjuk pengungkapan kasus tersebut.

Polisi lalu melakukan penyelidikan dari petunjuk yang ada dan terungkap komplotan tersebut menggunakan mobil rental di wilayah Jakarta.

Sedangkan kelimanya berasal dari wilayah yang berbeda-beda seperti Bekasi, Bogor, Banten, dan Garut.

"Tim Reskrim dari Polres Kuningan berhasil mengidentifikasi dari petunjuk berdasarkan rekaman CCTV. Di dalam CCTV tersebut, terdapat pelat nomor mobil yang para pelaku gunakan. Petugas langsung melakukan pengejaran dan berhasil menangkap mereka," kata Dhany.

Atas perbuatannya, para pelaku terancam Pasal 363 tindak pidana pencurian dengan pemberatan dengan hukuman tujuh tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com