Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Istana Dalam Loka Peninggalan Kesultanan Sumbawa: Lokasi, Keunikan, Jumlah Tiang, Fungsi dan Filosofi

Kompas.com - 07/02/2022, 18:46 WIB
Dini Daniswari

Penulis

KOMPAS.com - Istana Dalam Loka terletak di Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. 

Rumah Dalam Loka adalah kediaman raja-raja yang berasal dari Kabupaten Sumbawa, NTB. Rumah adat tersebut merupakan peninggalan sejarah dari Kerajaan Sumbawa.

Istana Dalam Loka dibangun pada 1885 oleh sultan ke-16 dari Dinasi Dewa Dalam Bawa, Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III.

Dahulu, Istana Dalam Loka merupakan kediaman raja beserta keluarga, sekaligus sebagai pusat pemerintahan.

Istana Dalam Loka adalah kompleks pemukiman kerabat kerajaan dengan segala perangkatnya, termasuk salah satunya adalah bangunan Bala Rea.

Bangunan Bala Rea atau Istana Tua Sumbawa dulunya merupakan tempat tinggal dan tempat pemerintahan Sultan Muhammad Jalaluddin III.

Kompleks Istana Dalam Loka ini terdiri dari bangunan Bala rea yang menghadap ke selatan ke arah bukit Sampat, alun-alun, masjid, dan sungai Brang Bara.

Baca juga: 7 Tempat Wisata di Medan, dari Masjid, Istana, hingga Pecinan

Kata Dalam dalam nama Istana Dalam Loka berarti kompleks tempat tinggal raja atau keraton.

Kompaleks Istana Dalam Loka dikelilingi tembok setinggi 2,5 meter, meskipun sekarang batas istana sudah tidak jelas lagi. Karena, tembok-tembok agar asli sudah tidak ada.

Bala Rea di Istana Dalam Loka

Istana Dalam Loka.https://pesona.travel Istana Dalam Loka.

Bala Rea yang terdapat dalam kompleks istana ini memiliki banyak ruang yang masing-masing memiliki fungsi.

Bangunan Tua Bala Rea terletak di dalam kompleks Istana Dalam Loka. Bangunan ini berbentuk panggung dengan 99 tiang panyangga dari kayu jati yang masih asli. Jumlah tiang tersebut diambil dari sifat Alloh atau Asma'ul Husna.

Konstruksi bangunan berupa rumah panggung berlantai dua.

Sebelum digunakan, kayu jati dikeringkan terlebih dahulu dengan proses alami, sehingga kayu menjadi kokoh dan kuat walaupun dimakan usia. Sedangkan, bagian atapnya menggunakan sirap.

Baca juga: Sejarah Istana Pagaruyung, Raja, dan Arsitektur

Anak tangga Istana Dalam Loka berjumlah 17 yang sama seperti jumlah reka'at shalat lima waktu.

Pembangunanya memakan waktu sembilan bulan 10 hari, sama seperti usia bayi di dalam kandungan.

Bala Rea yang terdapat dalam kompleks istana ini memiliki banyak ruang yang masing-masing memiliki fungsi.

Fungsi-fungsi di bangunan Bala Rea:

Baca juga: Istana Maimun: Foto, Sejarah, dan Ciri Khas

  • Lunyuk Agung, terletak di bagian depan. Ruang ini menjadi tempat musyawarah, resepsi, dan berbagai kegiatan.
  • Lunyuk Mas, ruang khusus permaisuri, istri menteri, dan staf penting kerajaan ketika dilangsungkan upacara adat. Letaknya sebelah Lunyuk Agung
  • Ruang Dalam sebelah barat, kamar-kamar yang terdiri dari ruang shalat dan kamar peraduan raja yang hanya disekat menggunakan kelambu.
  • Ruang Dalam sebelah timur, terdiri empat kamar yang khusus untuk putra/putri raja yang sudah berumah tangga.
  • Ruang Persidangan, terletak letak di bagian utara bangunan istana. Pada malam hari digunakan sebagai tempat tidur dayang.
  • Dapur, letaknya bergandengan dengan ruang persidangan
  • Kamar mandi, terletak di luar ruang induk
  • Bala Bule, letaknya persis di depan ruang tamu permaisuri, berbentuk rumah dua susuh. Lantai pertama digunakan puta mahkota bermain, sedangkan lantai ke dua digunakan para tuan puteri menyaksikan pertunjukkan yang berlangsung di lapangan istana.

Sumber: repositori.kemdikbud.go.id dan www.antaranews.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com