Peralihan pada corak ini terjadi karena orang Melayu pada umumnya beragama Islam.
Sehingga, corak hewan (fauna) dikhawatirkan menjurus pada hal-hal yang berbau "keberhalaan".
Baca juga: Melayu Atap Lontik, Rumah Adat Riau
Jika ditelusuri kelahiran tulisan Melayu (aksara Arab) dan corak seni ukir flora masyarakat Melayu Riau, corak ini dilatarbelakangi oleh perkembangan agama Islam dari jaman Kerajaan Malaka.
Sementara, corak hewan dipilih yang mengandung sifat tertentu atau yang berkaitan dengan mitos maupun kepercayaan setempat.
Corak semut dipakai walaupun tidak dalam bentuk yang sesungguhnya. Corak disebut semut beriringan sebagai wujud sifat semut yang rukun dan tolong menolong.
Corak lebah disebut corak lebah bergantung karena sifat lebah selalu makan makanan yang bersih. Kemudian, binatang ini mengeluarkan madu yang dimanfaatkan orang banyak.
Corak naga berkaitan dengan mitos tentang keperkasaan naga sebagai penguasa lautan.
Sementara, corak-corak yang bersumber pada bentuk-bentuk tertentu, seperti wajik (belah ketupat), lingkaran, kubus, segi, dan lain-lain.
Di samping itu, ada juga corak kaligrafi yang diambil dari Al Quran.
Pengembangan corak-corak dasar tersebut memperkaya bentuk hiasan dan juga memperkaya nilai falsafah yang terkandung di dalamnya.
Baca juga: Apa Senjata Khas Riau?
Semua bangunan di Provinsi Riau, baik rumah adat diberi hiasan terutama ukiran.
Rumah Selaso Jatuh Kembar merupakan rumah yang memiliki dinding, pintu, dan jendela namun fungsinya bukan untuk tempat tinggal melainkan sebagai tempat rapat atau musyawarah. Karena rumah ini tidak memiliki serambi atau kamar.
Rumah Selaso Jatuh Kembar hanya memiliki selasar di bagian depan. Di bagian tengah, ruang bersekat dengan telo atau ruang sebagai penghubung. Telo biasa digunakan sebagai tempat makan, kemudian di bagian belakang terdapat dapur.
Sumber: https://budaya-indonesia.org/, http://disbud.kepriprov.go.id/ru, http://digilib.isi.ac.id/
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.