Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar Berasal dari Riau: Bentuk, Keunikan, dan Foto

Kompas.com - 07/02/2022, 14:01 WIB
Dini Daniswari

Penulis

KOMPAS.com - Rumah Selaso Jatuh Kembar merupakan salah satu dari lima rumah adat yang terdapat di Provinsi Riau.

Rumah adat lainnya, yaitu Rumah Melayu Atap Limas Potong, Rumah Melayu Atap Lipat Kajang, Rumah Melayu Atap Lontik, dan Umah Suku Sukai

Rumah adat Selaso Jatuh Kembar sebagai rumah resmi Provinsi Riau yang umumnya disebut rumah, karena kebanyakan masyarakat Riau adalah Suku Melayu.

Namun selain itu, ada rumah suku Sakai yang disebut umah.

Walaupun Provinsi Riau memiliki beberapa rumah adat, namun ada beberapa ciri umum pada rumah adat tersebut.

Umumnya, rumah adat di Riau menghadap sungai. Hal ini karena, masyarakat tradisional Riau menggunakan sungai sebagai sarana transportasi. Tidak heran jika perkampungan masyarakat Riau terletak di sepanjangg Sungai Siak.

Selasar dalam bahasa Melayu disebut Selaso. Selaso Jatuh Kembar bermakna rumah yang memiliki dua selasar (selaso, salaso) yang lantainya lebih rendah dari ruang tengah.

Baca juga: Rumah Salaso Jatuh Kembar, Rumah Adat Khas Provinsi Riau

Bentuk Rumah Selaso Jatuh

Rumah Selaso Jatuh Kembar berbentuk panggung dan persegi panjang. Di puncak atasnya, selalu ada hiasan kayu yang mencuat ke atas dalam bentuk bersilang yang disebut Tunjuk Langit.

Makna hiasan ini adalah pengakuan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Hiasan Tunjuk Langit di rumah adat Selaso Jatuh Kembar disbud.kepriprov.go.id Hiasan Tunjuk Langit di rumah adat Selaso Jatuh Kembar
Hiasan Tunjuk Langit di rumah adat Selaso Jatuh Kembar disbud.kepriprov.go.id Hiasan Tunjuk Langit di rumah adat Selaso Jatuh Kembar

Rumah ini juga sering digunakan untuk pertemuan dan musyawarah.

Rumah Selaso Jatuh Kembar memiliki selasar keliling yang lantainya lebih rendah dari ruang tengah. Karena alasan itu lah, rumah adat disebut Selaso Jatuh Kembar.

Hiasan Rumah Selaso Jatuh Kembar Bermotif Alam

Rumah Selaso Jatuh Kembar dihiasi corak dasar Melayu, umumnya bersumber dari alam. Coraknya berupa flora, fauna, dan benda-benda angkasa.

Diantara corak tersebut yang banyak dipakai bersumber pada tumbuh-tumbuhan (flora).

Padahal sejak zaman dahulu gaya arsitektur bangunan dan seni ukir sangat kuat dipengaruhi corak Hindu Buddha.

Pintu di rumah adat Selaso Jatuh Kembar disbud.kepriprov.go.id Pintu di rumah adat Selaso Jatuh Kembar

Peralihan pada corak ini terjadi karena orang Melayu pada umumnya beragama Islam.

Sehingga, corak hewan (fauna) dikhawatirkan menjurus pada hal-hal yang berbau "keberhalaan".

Baca juga: Melayu Atap Lontik, Rumah Adat Riau

Jika ditelusuri kelahiran tulisan Melayu (aksara Arab) dan corak seni ukir flora masyarakat Melayu Riau, corak ini dilatarbelakangi oleh perkembangan agama Islam dari jaman Kerajaan Malaka.

Sementara, corak hewan dipilih yang mengandung sifat tertentu atau yang berkaitan dengan mitos maupun kepercayaan setempat.

Corak semut dipakai walaupun tidak dalam bentuk yang sesungguhnya. Corak disebut semut beriringan sebagai wujud sifat semut yang rukun dan tolong menolong.

Corak lebah disebut corak lebah bergantung karena sifat lebah selalu makan makanan yang bersih. Kemudian, binatang ini mengeluarkan madu yang dimanfaatkan orang banyak.

Jendela di rumah adat Selaso Jatuh Kembar disbud.kepriprov.go.id Jendela di rumah adat Selaso Jatuh Kembar

Corak naga berkaitan dengan mitos tentang keperkasaan naga sebagai penguasa lautan.

Sementara, corak-corak yang bersumber pada bentuk-bentuk tertentu, seperti wajik (belah ketupat), lingkaran, kubus, segi, dan lain-lain.

Di samping itu, ada juga corak kaligrafi yang diambil dari Al Quran.

Pengembangan corak-corak dasar tersebut memperkaya bentuk hiasan dan juga memperkaya nilai falsafah yang terkandung di dalamnya.

Baca juga: Apa Senjata Khas Riau?

Semua bangunan di Provinsi Riau, baik rumah adat diberi hiasan terutama ukiran.

Fungsi dan Keunikan Rumah Selaso Jatuh Kembar

Rumah Selaso Jatuh Kembar merupakan rumah yang memiliki dinding, pintu, dan jendela namun fungsinya bukan untuk tempat tinggal melainkan sebagai tempat rapat atau musyawarah. Karena rumah ini tidak memiliki serambi atau kamar.

Rumah Selaso Jatuh Kembar hanya memiliki selasar di bagian depan. Di bagian tengah, ruang bersekat dengan telo atau ruang sebagai penghubung. Telo biasa digunakan sebagai tempat makan, kemudian di bagian belakang terdapat dapur.

Sumber: https://budaya-indonesia.org/, http://disbud.kepriprov.go.id/ru, http://digilib.isi.ac.id/

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer 'Rossby Ekuator'

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer "Rossby Ekuator"

Regional
Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Regional
Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Regional
Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Regional
Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Regional
Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Regional
Musrenbang RPJPD Banten 2025-2045, Pj Gubernur Al Muktabar: Fokuskan pada Pencapaian Indonesia Emas 2045

Musrenbang RPJPD Banten 2025-2045, Pj Gubernur Al Muktabar: Fokuskan pada Pencapaian Indonesia Emas 2045

Regional
Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Regional
Rektor UIN Salatiga Bantah Mahasiswanya Ikut Program Ferienjob di Jerman

Rektor UIN Salatiga Bantah Mahasiswanya Ikut Program Ferienjob di Jerman

Regional
4 Kecamatan di Demak Masih Terdampak Banjir, Balai Desa Wonorejo Tergenang

4 Kecamatan di Demak Masih Terdampak Banjir, Balai Desa Wonorejo Tergenang

Regional
Anggota DPRD Seluma Bengkulu Demo Dewan Lainnya yang 'Malas'

Anggota DPRD Seluma Bengkulu Demo Dewan Lainnya yang "Malas"

Regional
Masuk Daerah Rentan Korupsi, KPK Minta Pemkot Semarang Perbaiki Sektor Barang dan Jasa

Masuk Daerah Rentan Korupsi, KPK Minta Pemkot Semarang Perbaiki Sektor Barang dan Jasa

Regional
Tilap Dana Desa Rp 592 Juta, Kades di Kuansing Riau Ditangkap

Tilap Dana Desa Rp 592 Juta, Kades di Kuansing Riau Ditangkap

Regional
Tak Sesuai yang Dijanjikan, 27 Mahasiswa Unnes yang Ikut Program Ferienjob Diminta Pulang ke Indonesia

Tak Sesuai yang Dijanjikan, 27 Mahasiswa Unnes yang Ikut Program Ferienjob Diminta Pulang ke Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com