Pada zaman Pemerintahan Belanda, Payakumbuh adalah tempat kedudukan asisten residen yang menguasai wilayah Luhak Limo Puluah.
Pada zaman Pemerintahan Jepang, Payakumbuh menjadi pusat kedudukan pemerintah Luhak Limo Puluah.
Baca juga: Rendang Payakumbuh akan Dipromosikan di Dubai Expo
1. Panorama Ampangan
Panorama Ampangan mempunyai pemandangan luar biasa. Di sini, wisatawan dapat menikmati pesona Kota Payakumbuh.
Tempat ini juga menyimpan historis dalam mempertahankan Kemerdekaan RI, katika dipakai sebagai daerah pertahanan pada agresi Militer Belanda pada 1948-1949.
Lokasi: Kenagarian Aur Kuning
2. Ngalau Indah
Ngalau indah terletak di sebuah bukit yang berjarak 4 km dari pusat Kota Payakumbuh.
Kawasan ini mempunyai luas area 10 ha dengan ketinggian 640 mdpl.
Daya tarik kawasan ini adalah stalagtit dan stalagmit yang masih lestari dengan bentuk yang spesifik, seperti berbentuk gajah, kelambu, payung, serta selalu meneteskan air (batu ibu menangis)
Di dalam gua tersebut juga terdapat burung layang-layang serta kelelawar. Di sekitar gua, tumbuh tanaman dan pohon-pohon alami yang terdapat berbagai jenis kera maupun burung.
Lokasi: Pakan Sinayan
3. Taman Jembatan Ratapan Ibu
Taman Jembatan ratapan merupakan wisatan bersejarah di Payakumbuh.
Jembatan Ratapan Ibu adalah jembatan yang dibangun pada 1818 oleh pemerintah Hindia Belanda dengan teknik kerja paksa penduduk Indonesia.