Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Bengkulu Kirim Utusan Kunjungi Balita Kejang Ditolak Puskesmas

Kompas.com - 04/02/2022, 07:59 WIB
Firmansyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan mengutus wakilnya Dedy Wahyudi beserta sejumlah perwakilan menemui balita yang mengalami kejang dan ditolak Puskesmas Muara Bangkahulu di Desa Arga Indah II, Kecamatan Merigi Sakti, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kamis (3/2/2022).

Diketahui balita tersebut bernama David, bukan warga Kota Bengkulu namun masyarakat Kabupaten Bengkulu Tengah, buah hati pasangan Nengsih dan Halibi.

Cukup sulit rombongan menuju ke rumah David karena kondisi jalan pedesaan yang masih jelek ditambah cucaca hujan.

Baca juga: Balita Kejang Ditolak Puskesmas di Bengkulu karena Jam Kerja Habis, Ini Kata Kepala Puskesmas

Setibanya di kediaman David dan kedua orangtuanya, Kadis Kominfo Eko Agusrianto, Kasatpol PP Yurizal, Sekcam Muara Bangkahulu Jalaludin dan jajaran Pemkot lainnya disambut baik oleh Kades Arga Indah II Irzam Awaludin serta keluarga dari Nengsih dan Halibi.

Eko langsung mengatakan tujuan kehadirannya yakni hendak menyampaikan maaf dari wali kota dan Wawali atas pelayanan yang kurang baik oleh salah satu puskesmas di Kota Bengkulu.

"Memang kejadian seperti ini sangat disayangkan dan disesali Walikota. Rasanya tak lega kalau belum pak wali sendiri yang minta maaf. Itulah makanya kita hadir di sini sebagai bentuk tanggung jawab moral. Karena menurut pak wali masyarakat adalah raja yang harus dilayani, inilah komitmen beliau. Ia merasakan sedih kendati nengsih ini warga benteng," ucap Eko dalam kunjungannya.

Ia juga mengharapkan ada hikmah dari kejadian yang telah terjadi dan berharap tak terulang lagi.

"Mudah-mudahan ini jadi ajang silaturahmi, dan terus membangun rasa kekeluargaan antar sesama," tambahnya.

Pada kesempatan ini juga, Wali Kota Helmi menyampaikan maaf dirinya atas kejadian tersebut melalui video call.

"Maaf ya bu atas kejadian ini, atas nama Pemerintah Kota Bengkulu meminta maaf sebesar-besarnya. Insya allah kejadian ini tak akan terulang ini," ucap Helmi.

Sambil berzikir dan sedang berada di masjid, Helmi mendoakan agar anak tersebut (David) sehat selalu dan menjadi anak saleh serta menjadi kebanggaan orangtua, negara dan bangsa.

Setelah itu, di sore harinya ternyata Wakil Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi juga tiba di lokasi dan turut serta menyampaikan permohonan maaf dari Wali Kota Helmi.

Baca juga: Balita Kejang Ditolak Puskesmas di Bengkulu, Pemkot Minta Maaf

"Bapak, ibu, kami dari jajaran Pemkot Bengkulu, bapak Wali kota, Wawali, Sekda memohon maaf atas ketidaknyamanannya pelayanan puskesmas di Kota Bengkulu. Kehadiran kita ini khusus untuk menyampaikan maaf dan bentuk perhatian bapak Walikota," ujar Dedy.

Dedy pun tampak bercengkrama dengan keluarga nengsih. Momen indah tak terelakkan, dimana saat Wawali sempat menyuapkan David (balita kejang demam) dengan sebuah roti, yang tak diduga ialah David membalas dengan menyuapkan balik untuk Dedy. Hal ini menandakan begitu bahagianya nengsih, halibi dan david serta keluarga atas kehadiran para jajaran Pemkot Bengkulu.

Terakhir, Dedy mendoakan agar David sehat selalu dan terus mendoakan terbaik untuk keluarga kecil tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com