Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan Filosofi Gunungan Wayang Kulit, Digunakan dalam Uang Logam sampai Simbol G20

Kompas.com - 02/02/2022, 18:06 WIB
Puspasari Setyaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Simbol perhelatan G20 yang akan diikuti oleh 19 negara utama dan Uni Eropa (EU) menggunakan siluet gunungan sebagai lambang “Recover” atau babak baru dan keseimbangan.

Melansir laman resmi indonesia.go.id, logo Indonesia untuk keketuaan G20 yang kental dengan budaya ini menggunakan siluet gunungan sebagai salah satu cara menyampaikan narasi yang perlu disampaikan ke publik.

Baca juga: Sunan Kalijaga, dari Brandalan hingga Berdakwah lewat Wayang

"Gunungan merefleksikan bagaimana kita memahami gunungan di wayang, yaitu perpindahan babak. Babak yang dimaksud di sini adalah babak menuju pemulihan ekonomi dunia yang lebih inklusif dan berkelanjutan," jelas Hari Prabowo, Direktur Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Hidup serta G20 Kementerian Luar Negeri dalam Forum Tematik Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat (Bakohumas) - Menuju Presidensi G20 Indonesia "Recover Together, Recover Stronger" di Jakarta, Selasa (23/11/2021).

Baca juga: Asal-usul, Ragam Jenis, dan Fungsi Wayang Kulit

Ini bukan sekali gunungan wayang digunakan sebagai sebuah simbol, sebelumnya gunungan juga digunakan dalam uang logam Rp100 emisi tahun 1978.

Sejarah Gunungan dalam Wayang Kulit

Melansir laman jbbudaya.jogjabelajar.org, Gunungan merupakan perangkat dalam kesenian wayang kulit yang berwujud menyerupai gunung.

Baca juga: Mengenal Wayang Golek, dari Sejarah hingga Dalang Asep Sunandar Sunarya

Gunungan dikenal juga dengan istilah kayon yang berasal dari mata kayu karena menggambarkan pohon hayat (pohon kehidupan) beserta hewan penghuni hutan.

Wayang gunungan untuk pertama kali diciptakan pada tahun 1443 Caka, yaitu tahun dengan sengkalan berbunyi Geni Dadi Sucining Jagad.

Pagelaran wayang kulit di masa lalu mulanya hanya menggunakan satu gunungan saja, dan masih dilestarikan di Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat hingga kini.

Sebelum pagelaran wayang dimulai, gunungan akan tertancap tegak lurus di debog atas.

Hal serupa dilakukan dalang setelah pergelaran wayang berakhir di mana gunungan akan ditancapkan lagi tegak lurus di debog atas tepat di tengah kelir.

Hal ini kemudian dikenal dengan istilah tancep kayon yang menandai berakhirnya pertunjukan wayang tersebut.

Dua Jenis Gunungan dan Fungsinya

Gunungan dibedakan menjadi dua jenis berdasar ornamennya, yaitu kayon blumbangan dan kayon gapuran.

Kayon blumbangan adalah gunungan yang memiliki ornamen blumbang atau kolam lengkap dengan air dan ikan serta beberapa wujud hewan lainnya.

Kayon gapuran adalah gunungan dengan ornamen gapura yang dijaga oleh dua sosok raksasa di kanan dan kiri gapura.

Ornamen gunungan umumnya disungging atau digambar dengan dua sisi berbeda.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com