Peksi Burak dibuat dari buah dan kulit jeruk bali yang dibentuk dan diukir menyerupai anggota badan burung.
Peksi Burak akan diletakkan di sebuah susuh atau sarang, yang dirangkai dari daun kemuning sebagai tempat bertengger.
Kemudian, Peksi Burak yang sudah bertanggar di susuh ini akan diletakkan di bagian atas pohon buah, dengan disangga oleh ruas-ruas bambu.
Adapun buah-buahan yang digunakan berupa tujuh macam, yaitu salak, sawo, apel malang, jeruk bali, rambutan, manggis, dan pisang raja.
Sementara empat pohon bunga dibuat dari rangkaian dedaunan yang dirangkai pada kerangka bambu, dan menggambarkan taman surga.
Baca juga: Yang Harus Diingat dari Isra Miraj (Bag 1)
Yasa Peksi Burak dilaksanakan pada pagi hari oleh kerabat dan Badi Dalem Puteri, dengan dipimpin oleh Permaisuri atau putri sulung sultan.
Pada waktu ashar, ketika Peksi Burak sudah selesai dibuat, kemudian akan diarak menuju Masjid Gedhe, dengan didahului oleh doa bersama.
Peksi Burak lantas diserahkan kepada Abdi Dalem Pengulon Masjid Gedhe, kemudian doa bersama untuk keselamatan sultan dan keluarga.
Adapun peringatan Isra Miraj sendiri digelar pada malam hari setelah shalat Isya, dengan dihadiri oleh Abdi Dalem Punakawan Kaji, Abdi Dalem Suranata, serta dari beberapa lembaga keraton.
Acara peringatan diwarnai dengan pembacaan kitab yang mengisahkan peristiwa Isra Miraj oleh Kiai Pengulu.
Setelah itu, buah-buahan dalam Peksi Burak akan dibagikan kepada masyarakat yang hadir, sebagai tanda peringatan telah usai.
Sumber:
Kompas.com
Tribunnews.com
Kratonjogja.id