Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kasus Pembunuhan Sadis yang Terungkap karena Sandal Jepit, dari Calon Pengantin hingga Mahasiswi Kebidanan

Kompas.com - 31/01/2022, 05:18 WIB
David Oliver Purba

Editor

 

JF melakukannya karena merasa cemburu gara-gara korban akan menikah dengan pria lain.

Identitas kedua pelaku akhirnya terbongkar usai polisi menemukan sandal di tempat kejadian perkara (TKP).

4. Jasad Delis di Gorong-gorong 

Kasus lainnya berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat, di mana jasad seorang gadis bernama Delis ditemukan digorong-gorong sekolah, Kamis (27/2/2020).

Ternyata pembunuh gadis tersebut merupakan ayah kandungnya sendiri bernama Budi Rahmat (45).

"Kasus ini terungkap berawal dari temuan jejak sepatu korban dan sandal pelaku di lokasi kejadian," jelas Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto saat konferensi Pers di kantornya, Kamis (27/2/2020).

Anom menambahkan, pelaku sebelumnya sudah dimintai keterangan oleh kepolisian sampai tiga kali selama penyelidikan.

Namun, pelaku saat itu menyangkal bahwa dirinya adalah pembunuh Delis.

Hingga akhirnya semua bukti terkumpul dan Budi tak bisa lagi mengelak.

Delis tewas dicekik Budi saat korban meminta uang sebesar Rp 400.000 untuk biaya studi tour sekolah ke Bandung.

Setelah membunuh anaknya, Budi menyembunyikan mayat Delis di gorong-gorong sekolah.

"Motif menyembunyikan mayat korban untuk dikira anaknya meninggal karena kecelakaan," kata Anom.

5. Pembunuhan Siswa SMK

Seorang siswa SMK di Pasuruan, Jawa Timur, berinisial MBS (16), ditemukan tewas pada pertengahan 2018.

Dalam penyelidikan, ternyata pembunuh MBS merupakan teman sekampung korban bernama Dimas Gilang Aditia (21).

Baca juga: Sepasang Sandal Ungkap Pembunuhan Siswa SMK, Pelakunya Teman Sendiri

Kapolres Kota Pasuruan AKBP Rizal Martomo mengatakan, kasus ini terungkap dari sandal yang dipakai tersangka.

Dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan sejumlah saksi, ada yang mengetahui sandal tersebut pernah digunakan oleh korban.

“Kami lakukan penyelidikan dan gelar perkara beberapa kali, akhirnya kami simpulkan dan mengerucut satu nama. Kami tangkap dia di rumahnya,” katanya.

Motif pembunuhan karena tersangka kecewa sekaligus marah dengan korban karena sering mengejek dan menjelekkan tersangka di hadapan temannya. (Penulis : Robertus Belarminus, Kontributor Lampung Tri Purna Jaya|Editor : Caroline Damanik, Reza Kurnia Darmawan, Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com