PADANG, KOMPAS.com-Berseragam lengkap, polisi itu turun dari kendaraan roda duanya. Setelah memarkirkan sepeda motornya dengan hati-hati, dia bergegas menuju rumah seorang warga.
Dengan mengucapkan salam, polisi itu kemudian mengetuk pintu.
Terdengar balasan salam dari dalam rumah dan kemudian keluar seorang ibu setengah baya dengan menggunakan hijab biru dan memakai baju merah muda.
Baca juga: 4 Pegawai dan Pasien di RSUP M Djamil Padang Diduga Terjangkit Omicron
Dengan santun polisi berbadan tegap itu memperkenalkan diri dan kemudian menerangkan maksud dan tujuan kedatangannya.
Awalnya, ibu pemilik rumah terkejut, namun setelah polisi itu menyebutkan kedatangannya untuk menyosialisasikan program vaksinasi, sang ibu menyambutnya dengan senyuman.
Dari tanda di lengannya dapat diketahui polisi itu adalah seorang Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas).
Dia adalah Brigadir Sepria Jaya Asmanto, Bhabinkamtibmas Kelurahan Ekor Lubuk, Padang Panjang, Sumatera Barat.
Brigadir Sepria Jaya Asmanto yang biasa dipanggil Toto itu ternyata seorang polisi yang aktif menyosialisasikan program vaksinasi Covid-19 serta mengajak warga untuk disuntik vaksin.
Bukti kegigihannya mengedukasi dan mengajak warga mengikuti program pemerintah itu, Toto diganjar penghargaan dari Kapolres Padang Panjang pada akhir tahun 2021 lalu.
Toto mendapat penghargaan atas peran aktif memotivasi dan membawa masyarakat ke gerai vaksin untuk pelaksanaan vaksinasi.
Penghargaan itu diserahkan langsung Kapolres Padang Panjang AKBP Novianto Taryono dalam sebuah upacara beberapa waktu lalu.
"Adalah tugas saya menyosialisasikan program vaksinasi dan mengajak warga untuk divaksin. Ini program pemerintah yang harus disukseskan," kata Toto kepada Kompas.com, Sabtu (29/1/2022) di Padang Panjang.
Baca juga: Warga Padang Gugat Presiden Jokowi, Kuasa Hukum: Alasan Utang Tahun 1950 Kedaluwarsa Tidak Sah
Toto mengatakan untuk menyosialisasikan dan mengajak warga divaksin bukanlah perkara yang gampang karena butuh perjuangan keras.
Hampir tiap hari, Toto turun ke lapangan menemui warga dan bahkan dari rumah ke rumah untuk menyosialisasikan sekaligus mengajak warga divaksin.
Berbagai macam cerita suka dan duka dialami Toto dalam menjalankan tugasnya itu.
"Ada penerimaan warga yang kurang bagus. Wajar mungkin pemahamannya akibat termakan isu hoaks. Tapi setelah diterangkan bahwa vaksinasi itu untuk kesehatan dan tidak membahayakan, mereka akhirnya mengerti dan mau divaksin," kata Toto.
Bahkan, menurut Toto, dirinya pernah terpaksa harus datang berulang ke rumah warga akibat warga tidak ada di rumah.
"Pas saya datang rumahnya kosong. Mungkin pemiliknya waktu itu pergi bekerja. Besoknya saya datangi lagi dan Alhamdulillah akhirnya bisa bertemu," jelas Toto.
Belum lagi kata Toto ada warga yang minta diantar ke gerai vaksin karena tidak memiliki kendaraan.
Tugas itu dilakoninya dengan senang hati, kendati harus mengantar pulang pergi warga tersebut.
"Setelah saya datangi ke rumah, lalu saya edukasi. Kemudian warga itu mau divaksin. Tapi minta diantar karena tidak punya kendaraan, ya saya antar," kata Toto sambil tersenyum.
Bagi Toto, apa yang dilakukannya itu adalah tugas negara yang harus dilaksanakan sebaik mungkin.
Untuk itu, Toto ingin memastikan seluruh warga yang ada di wilayahnya mendapatkan edukasi terhadap program vaksinasi itu.
"Saya bilang ke warga, vaksinasi ini adalah hak kesehatan masyarakat yang harus diambil. Tujuannya adalah agar kita terhindar dari penyakit," ujar Toto.
Menurut Toto, memang ada warga yang mempertanyakan soal keamanan dan kehalalan vaksinasi itu.
Mungkin akibat termakan isu-isu hoaks yang datang entah dari mana.
Namun, setelah dijelaskan bahwa vaksinasi itu aman bagi kesehatan dan dijamin kehalalannya baru warga tersebut mau divaksin.
"Sebelum divaksin kesehatan warga itu diperiksa terlebih dahulu oleh petugas. Bukan langsung divaksin. Setelah dinyatakan memenuhi syarat baru divaksin," kata Toto.
Untuk kehalalannya sudah mendapat rekomendasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Jadi menurut saya tidak ada alasan untuk tidak divaksin, kecuali tidak memenuhi syarat kesehatan," ujar Toto.
Bagi Toto mendatangi rumah warga dari rumah ke rumah memiliki keuntungan tersendiri.
Silaturahmi terjalin dan Toto bisa mengenali warga satu per satu.
"Memang agak lama ya. Tapi kan silaturahmi terjalin dan saya akhirnya bisa mengenali warga satu persatu. Ini keuntungannya ketika saya sosialisasikan program vaksinasi ini dari rumah ke rumah," ujar Toto.
Selain itu, kata Toto, warga juga bisa mengenal dirinya sebagai Bhabinkamtibmas yang siap memberikan pelayanan.
"Ada juga warga yang belum kenal, akhirnya kenal. Maka terjalinlah silaturahmi. Ini yang sangat penting," jelas Toto.
Dengan demikian, kata Toto, tugasnya sebagai Bhabinkamtibmas bisa terbantu.
"Kalau sudah kenal kan enak. Kalau ada masalah mereka bisa langsung kontak. Masalahnya bukan soal vaksin saja, tapi juga yang lain seperti ketertiban dan keamanan. Pokoknya tugas saya lah," kata Toto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.