Anggota GMBI Purbalingga ini mengaku pada saat insiden ricuh dalam aksi demo di Mapolda Jawa Barat, dia sedang berada di warung bersama teman-temannya.
"Saya enggak ikut ricuh karena saat kejadian sama teman-teman daerah sedang ngopi di warung, kaget juga tiba-tiba ricuh," katanya.
Selama lima tahun bergabung menjadi anggota GMBI, ia mengaku baru pertama kali mengikuti aksi demonstrasi.
"Kapoklah enggak mau ikut lagi," kata pria yang wajahnya penuh tato ini.
Baca juga: Ketua GMBI Karawang Enggan Komentari Demo Ricuh di Mapolda Jabar
Sementara itu, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi datang langsung menemui ratusan peserta aksi demo tersebut.
Ia juga menjelaskan aturan-aturan masyarakat dalam penyampaian pendapat di muka umum.
Menurutnya, pihak kepolisian selalu hadir untuk melindungi masyarakat untuk mengawal aspirasi agar tersampaikan.
"Jangan kamu rusuhi, sehingga aspirasi anda itu terjaga tidak menyalahi undang-undang," jelasnya.
Luthfi mengatakan ketika penyampaian pendapat supaya menghormati hak dan kepentingan masyarakat umum.
"Menghormati etika, moral yang berlaku di masyarakat umum. Contoh dalam hal berkata-kata tidak boleh misuh-misuh, menghujat, memaki-maki," ucapnya.
Baca juga: Diduga Manipulasi Pajak, Bapenda Kota Bekasi Didemo Massa GMBI
Untuk itu, ia meminta agar aksi demo ricuh tidak terulang di wilayah hukum Polda Jawa Tengah.
"Kalau dilanggar konsekuensinya adalah Anda akan ditegakkan hukum," tegasnya.