Untuk memastikan semua korban, Siedokes Polda Sorong Kota dan BKO Bidokes Polda Papua Barat membuat posko antemortem di RSUD Sele Be Solu Kota Sorong sejak Rabu (26/1/2022).
Dokter polisi bernama Iptu Juffandi mengaku, hingga saat ini ada enam keluarga inti yang menjalani pengambilan sampel DNA.
Menurut dia, lama proses identifikasi bergantung dari banyaknya informasi dan akurasi data.
Baca juga: Dj Indah Cleo Jadi Korban Bentrokan Sorong, Keluarga ke Papua untuk Tes DNA
"Itu tergantung dari kesulitan yang didapatkan. Semakin banyak informasi yang kita dapatkan dan akurasi yang kita dapatkan, baik akurasi DNA-nya maupun informasi yang diberikan itu, semakin mempermudah kami untuk mendapatkan informasi. Namun, semakin sedikit informasi yang kami dapatkan, pencocokan sangat sulit," kata Juffandi di posko antemortem, Kamis.
"Begitu juga dengan hasil otopsi atau pemeriksaan jenazah, kalau memang kira-kira untuk mendapatkan data DNA susah agak lama juga. Jadi tidak bisa menentukan waktu satu hari dua hari, tetapi kami bekerja lebih cepat lebih baik agar keluarga korban mendapatkan kepastian," ujarnya.
Kompas.com (Penulis : Kontributor Sorong, Maichel, Kontributor Padang Rahmadhani | Editor : Andi Hartik, Pythag Kurniati) Tribunnews, Instagram humaspoldapapuanarat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.