Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budi Utomo: Sejarah, Tokoh Pendiri, dan Tujuan Organisasi

Kompas.com - 06/01/2022, 19:27 WIB
Puspasari Setyaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Peringatan Hari Kebangkitan Nasional setiap tanggal 20 Mei tak lepas dari peran organisasi Budi Utomo.

Organisasi yang menandai pergerakan nasional para pemuda Indonesia dalam membuka jalan menuju kemerdekaan.

Baca juga: Biografi Jenderal Sudirman serta Sejarah Perjuangan dan Peran dalam Kemerdekaan

Simak kembali sejarah berdirinya Budi Utomo termasuk pendiri, latar belakang, tujuan dan peran organisasi ini.

Baca juga: Biografi Sultan Ageng Tirtayasa, Pahlawan Nasional Asal Banten

Pendiri Budi Utomo

Melansir dari laman Direktorat Sekolah Menengah Pertama Kemendikbud RI, pergerakan nasional diawali dengan didirikannya sekolah kedokteran Belanda STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) untuk menghasilkan dokter dari kalangan pribumi.

Saat itu Belanda kekurangan dokter dari Eropa yang memaksa mereka untuk menyediakan dokter sendiri di wilayah jajahannya.

Layaknya para pelajar, para mahasiswa pribumi di STOVIA gemar berkumpul dan membicarakan nasib negaranya yang masih berada di bawah bayang-bayang penjajah.

Dari perkumpulan mahasiswa STOVIA itu, ada dr. Sutomo, dr. Cipto Mangunkusumo, Gunawan, Suraji, dan R.T. Ario Tirtokusumo yang merupakan sosok di balik berdirinya organisasi Budi Utomo.

Sebagai organisasi, perkumpulan Budi Utomo resmi berdiri pada 20 Mei 1908 di Jakarta

Latar Belakang dan Tujuan Berdirinya Budi Utomo

Dikutip dari buku Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia dari Budi Utomo sampai dengan Pengakuan Kedaulatan (1995), Drs. Sudiyo menerangkan bahwa perkumpulan ini banyak mendiskusikan ide-ide untuk mencerdaskan bangsa melalui dana pendidikan agar rakyat tak mudah diadu domba oleh penjajah.

Pertemuan-pertemuan non formal yang diadakan menetapkan bahwa di awal berdirinya, organisasi ini akan fokus pada masalah pendidikan dan sosial-budaya terkait kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sementara, dikutip dari laman Kompas.com, tujuan didirikannya Budi Utomo antara lain:

  1. Menyadarkan kedudukan masyarakat Jawa, Sunda, dan Madura pada diri sendiri.
  2. Berusaha meningkatkan kemajuan mata pencaharian serta penghidupan bangsa dengan memperdalam kesenian dan kebudayaan.
  3. Menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat
  4. Fokus pada masalah pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan.
  5. Membuka pemikiran penduduk Hindia seluruhnya tanpa melihat perbedaan keturunan, kelamin, dan agama.

Dimulainya Keterlibatan Budi Utomo di Bidang Politik

Kongres pertama di Yogyakarta pada Oktober 1908 menghasilkan susunan pengurus serta tujuan yang tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Saat itu kepemimpinan Budi Utomo diserahkan kepada para RT A. Tirto Kusumo dengan dr. Wahidin Sudirohusodo sebagai wakilnya.

Sementara dr. Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat ingin Budi Utomo bergerak militan dan bergabung dengan gerakan di bidang politik.

Walau begitu, dengan prinsip “Biar lambat asal selamat daripada hidup sebentar mati tanpa bekas”, organisasi itu memutuskan menghindari untuk terlibat dalam kegiatan politik.

Boedi Oetomo lalu menggunakan filsafat Pohon Beringin yang walau tumbuhnya lambat, namun nantinya semakin lama semakin besar, kokoh, dan rindang.

Hal ini membuat Budi Utomo cukup lama bertahan yakni dari tahun 1908-1926 dengan banyak anggota di berbagai daerah.

Baru setelah Dr.Soetomo kembali dari Belanda, Budi Utomo akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam ranah politik.

Puncaknya pada Kongres Budi Utomo tanggal 24-26 Desember 1935 di Solo dilaksanakan penggabungan antara organisasi politik Persatuan Bangsa Indonesia (PBI) dengan Budi Utomo menjadi Partai Indonesia Raya (Parindra).

Walau mengubah haluan menjadi organisasi politik namun semangat Budi Utomo telah menyebar dan memantik berbagi gerakan kebangkitan yang memiliki rasa nasionalisme.

Hal inilah yang mendasari diputuskannya tanggal dibentuknya Budi Utomo menjadi hari peringatan kebangkitan nasional.

Tujuannya tidak lain adalah sebagai pengingat sejarah bersatunya generasi penerus bangsa dalam memperjuangkan nilai-nilai kemerdekaan dan persatuan yang harus terus diteladani.

Sumber:
http://repositori.kemdikbud.go.id/12972/1/Sejarah%20pergerakan%20nasional%20indonesia%20dari%20budi%20utomo%20sampai%20dengan%20pengakuan%20kedaulatan.pdf
https://ditsmp.kemdikbud.go.id/stovia-boedi-oetomo-dan-kebangkitan-pergerakan-nasional/
https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/02/204221979/budi-utomo-pembentukan-perkembangan-tujuan-dan-akhir?page=all

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Regional
Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Regional
Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Regional
5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

Regional
Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com