KOMPAS.com - Warganet dihebohkan dengan beredar sebuah video pengiriman tiga unit mobil mewah yang diangkut truk towing dengan dikawal polisi.
Diketahui, dua mobil jenis Jeep Wrangler Rubicon dan Honda HRV tersebut merupakan pesanan Nur Chamim (45), yang merupakan Sekretaris Desa Gajihan, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Sementara, satu mobil Toyota Alphard adalah pesanan Bunari (48), kakak kandung Nur Chamim.
Baca juga: Viral, Sekdes di Pati Hadiahi Anaknya Mobil Rubicon dan HRV, Bukan Pamer dan Barang Bekas
Dua mobil mewah itu merupakan pemberian Nur Chamin kepada dua putrinya yang meraih prestasi dalam sekolah.
Momen pemberian hadih itu pun dikemas menjadi satu dalam perayaan ulang tahun salah satu putrinya di kediamannya di Desa Gajihan pada Sabtu (1/1/2022) siang.
"Hadiah ultah 27 Desember untuk putri saya, Amnesty Ratu Urbaningrum Chamim, kelas 2 SD yang bisa rangking satu, minta dibelikan Rubicon dan New HRV untuk Ailza Richarda Chamim yang lolos masuk kedokteran UMS. Adapun Alphard untuk keponakan saya, Nadin Berlian Rica Prasetya usia 10 tahun," kata Nur Chamim, saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Selasa, (4/1/2022).
Baca juga: Tidak Berniat Pamer, Sekdes di Pati yang Hadiahi Anak 2 Mobil Mewah Minta Maaf
Nur Chamim beserta keluarga besarnya mengaku terkejut lantaran pemberian hadiah mobil itu berujung ramai di jagat maya.
Nur Chamim mengatakan, hadiah itu ia berikan untuk memotivasi semangat belajar kedua anak serta keponakannya.
Mewakili keluarga, Nur Chamim berharap kepada masyarakat menilainya dengan bijak dan positif.
"Kami tidak sampai hati pamer, ini hanya bentuk kasih sayang serta memotivasi anak-anak untuk lebih giat bersekolah. Sekali lagi kami meminta maaf," ujarnya.
Baca juga: Ini Sosok Sekdes di Pati Bergaji Rp 3 Juta yang Hadiahi Anak Mobil Rubicon dan HRV
Kata Nur Chamim, tiga mobil itu bukan barang baru melainkan bekas dengan harga miring yang ia beli dari rekannya di Semarang.
"Tiga mobil itu bekas, totalnya hampir Rp 2 miliar. Kami beli cash dari rekan di Semarang," ujarnya.
Terkait dengan pengawalan dari kepolisian saat proses pengiriman mobil tersebut, Nur Chamim mengaku permintaan dari keluarga besarnya.
Ia pun kembali menegaskan bahwa pemberian itu bukan pamer.
"Supaya kondusif dan lancar apalagi pengiriman tepat di Tahun Baru. Sekali lagi tidak bermaksud pamer, apa sih yang dipamerkan, toh di kalangan pengusaha Pati, kami itu masih kecil," ungkapnya.
Di balik pekerjaannya sebagai sekdes, Nur Chamim juga berprofesi sebagai pengusaha yang ikut tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pati dan Asosiasi Pengusaha Pribumi Indonesia (Asprindo) Jateng.
"Jangan dihubungkan dengan pekerjaan saya sebagai sekdes yang hanya bergaji sekitar Rp 3 juta. Karena sejak dulu saya dan kakak adalah pengusaha madu, bisnis jual beli tanah, usaha pertanian dan perkebunan. Sekdes adalah pengabdian saya kepada masyarakat," jelasnya.
Baca juga: Ketika 4 Kades di Pati Karaoke Bersama Wanita Nyanyikan Lagu Shaggydog
(Penulis : Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor : Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.