Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isak Tangis Yola, Istri Sopir Tambang di Tapin Kalsel, Minta Jalan Segera Dibuka agar Bisa Bayar Sekolah Anak

Kompas.com - 03/01/2022, 14:44 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

TAPIN, KOMPAS.com - Isak tangis tak bisa dibendung Yola, istri salah satu sopir angkutan batu bara yang suaminya terpaksa menganggur karena jalan tambang di Jalan Ahmad Yani, Kilometer 101, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel), ditutup Polda Kalsel.

Penutupan jalan tambang itu dilakukan Polda Kalsel akibat sengketa dua perusahaan tambang.

Karena penutupan jalan tambang yang sudah lebih sebulan itu, sebanyak 2.400 sopir angkutan batu bara terpaksa menganggur dan kehilangan pekerjaan.

Baca juga: Media Asing Soroti Indonesia Larang Ekspor Batu Bara

Yola menuturkan, dulu suaminya mampu menghasilkan Rp 400.000 sehari dari pekerjaannya mengangkut batu bara.

Uang itu dia gunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari, termasuk membayar uang sekolah anak-anaknya.

"Kalau jalan itu ditutup terus bagaimana kami bisa membiayai sekolah anak-anak kami kalau begini," ucapnya saat ditemui wartawan, Minggu (2/1/2022).

Yola mengaku, sejak suaminya menganggur, dirinya bekerja serabutan. Seluruh tabungannya juga sudah dia gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dia pun berharap agar jalan tambang segera dibuka agar suaminya dan para sopir angkutan batu bara lainnya bisa bekerja kembali.

"Tolong suami-suami kami agar dapat bekerja lagi, beras kami sudah habis, kami mau makan apa, sementara kami tidak memiliki penghasilan lain," tuturnya sambil terisak.

Baca juga: Jalan Ditutup, 600 Pekerja Tambang Batu Bara di Kaltim Terancam di-PHK

Sementara itu, Firman, sopir angkutan batu bara lainnya juga merasakan hal yang sama.

Firman mengatakan, sewaktu jalan tambang masih dibuka, dia bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp 8 juta. Uang itu dia gunakan untuk membayar kontrakan dan kredit lainnya.

Sejak menganggur, dia mengaku terpaksa mengutang untuk bisa bertahan hidup sambil berharap jalan tambang segera dibuka.

"Sekarang nyari Rp 2 juta aja susah, terlebih banyak teman-teman satu profesi yang terlilit utang untuk menutupi kebutuhan mereka," akunya.

Selain berdampak kepada para sopir, masyarakat di sekitar tambang juga merasakan hal yang sama, terutama kepada para pedagang. Mukhlis salah satunya.

Sejak para sopir tambang menganggur, dagangan di warung milik Mukhlis kini sepi pembeli.

Baca juga: Setop Produksi karena Jalan Tambang Ditutup, Karyawan Perusahaan Batu Bara Demo di Polres Kukar

"Dulu mereka sopir-sopir itu yang meramaikan warung-warung kamu disini. Sekarang tidak lagi sejak mereka nganggur," ujarnya.

Agar bisa bertahan hidup dan membayar sewa kontrakan, Mukhlis mengisi waktu dengan membuat perangkap ikan untuk dijual.

"Terpaksa kita beralih membuat perangkap ikan buat dijual. Bayar kontrakan aja tertunggak, semoga pihak-pihak terkait dapat menormalkan lagi keadaan sebagaimana asalnya," harapnya.

Diberitakan sebelumnya, ribuan sopir angkutan batu bara terpaksa menganggur akibat ditutupnya jalan tambang di Jalan Ahmad Yani, Kilometer 101, Kecamatan Tatakan, Kabupaten Tapin, Kalsel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com