Kepala Desa Tanjung Karang Sebatik, Faisal menyatakan keprihatinannya atas peristiwa yang nyaris merenggut nyawa ini.
Dia mengakui pengelolaan sejumlah destinasi wisata pantai di Pulau Sebatik masih butuh banyak perbaikan. Menurutnya, Pantai Batu Lamampu sejauh ini dikelola oleh pihak swasta sehingga tidak menyumbang pada kas desa.
"Kita belum ada peraturan desa untuk menyumbang pemasukan asli daerah (PAD). Memang ini disayangkan karena kalau ada kas, kita bisa lebih maksimal dalam perbaikan ataupun pengawasan. Ini akan kita pikirkan, karena bagaimanapun ketika terjadi sesuatu hal yang tak diinginkan, pihak desa menjadi salah satu instansi yang dimintai pertanggungjawaban," katanya.
Baca juga: Pemuda di Nunukan Dipukuli Sampai Pagi karena Salah Panggil, 2 Oknum Polisi Diperiksa
Pihak desa juga sudah menugaskan sejumlah anggota Linmas (Pelindung Masyarakat) untuk antisipasi kecelakaan pada wisatawan.
"Wajar pengunjung sangat banyak kali ini. Kita telah lama terkungkung selama hampir dua tahun akibat pandemi. Kita tugaskan Linmas, tapi kami juga berharap masing-masing pengunjung memastikan keselamatan keluarganya selama berada di Pantai Batu Lamampu," katanya.
Kapolsek Sebatik Timur, Iptu.Randhya Shaktika mengatakan, peristiwa tersebut harus menjadi peringatan bagi semua wisatawan laut di awal tahun 2022.
Saat ini, cuaca masih sering hujan dan laut bisa pasang sewaktu-waktu. Pihaknya meminta semua wisatawan harus waspada dan lebih peka dengan kondisi sekitar.
"Alhamdulillah, kedua korban berhasil diselamatkan setelah cepat dilarikan ke rumah sakit. Kami mengimbau agar para wisatawan lebih memperhatikan sekeliling. Dan bagi pengelola destinasi wisata tersebut, untuk menempatkan personel keamanan supaya tidak terjadi hal serupa," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.