Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukun Sajikan 1,5 Kilogram Daging Kambing Beracun Saat Ritual, 2 Orang Tewas, Ini Motifnya

Kompas.com - 25/12/2021, 05:30 WIB
Ari Maulana Karang,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Gara-gara dituduh dukun palsu dan tak terima anaknya dimarahi, U alias UY (51), warga Kota Banjar, nekat meracuni tiga orang warga Garut, Jawa Barat lewat ritual penggandaan uang.

Dua orang tewas dan satu kritis setelah diminta melakukan ritual makan daging kambing yang telah dicampur racun tikus.

Baca juga: Puskesmas di Garut Roboh, Terungkap Rangka Bangunan Pakai Bambu, Bupati Minta Polisi Periksa

Ritual penggandaan uang

Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengungkapkan, kasus ini terungkap setelah pada tanggal 15 Desember 2021, dua orang korban ditemukan tewas dan satu kritis di sebuah penginapan di Pantai Santolo, Garut Selatan.

Dari hasil penyelidikan, polisi berhasil mengamankan U alias UY di Wonosobo, Jawa Tengah.

U mengaku berprofesi sebagai dukun pengganda uang.

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap U, terungkap ketiga korban sengaja diracun oleh pelaku.

Baca juga: Bupati Garut dan Pejabat RSU ke Lombok Diduga Bukan Rapat Evaluasi Covid-19

Ketiga korban sebelumnya sempat mendatangi rumah pelaku untuk meminta melakukan ritual penggandaan uang.

Namun, saat itu sempat terjadi cekcok hingga ketiga korban memarahi anak pelaku dan menuduh pelaku bohong.

Wirdhanto menuturkan, sebelum ketiga korban mendatangi pelaku hingga terjadi cekcok, di antara tiga korban memang pernah ada yang melakukan ritual penggandaan uang di Kuningan, Jawa Barat.

Namun, saat itu ritual yang dilakukan tidak berhasil.

Baca juga: Saat Ridwan Kamil Jadi Guru untuk 20 Warga Penyintas NII di Garut

Diminta habiskan daging kambing beracun

Karena didesak untuk melakukan ritual dan dendam kepada para korban, akhirnya pelaku menyusun rencana menghabisi nyawa ketiga pelaku lewat ritual penggandaan uang.

"Pada 15 Desember, bertempat di Pantai Santolo, Garut Selatan, tersangka melakukan ritual dengan cara korban disuruh menghabiskan daging kambing sebanyak 1,5 kilogram," jelasnya.

Baca juga: Saat Ridwan Kamil Jadi Guru untuk 20 Warga Penyintas NII di Garut

 

Ilustrasi jenazahKompas.com Ilustrasi jenazah
2 tewas dan 1 kritis

Wirdhanto menjelaskan, ketiga korban saat itu langsung menuruti syarat ritual yang diminta pelaku.

"Namun dagingnya sudah dicampuri racun tikus jenis temix, akhirnya dua orang meninggal dan satu kritis," katanya.

Menurut Wirdhanto, sebelumnya, pihaknya telah mengamankan barang bukti di tempat kejadian berupa sisa daging kambing.

Hasil uji labolatorium membuktikan, daging itu telah dicampuri racun tikus. Polisi juga telah mengamankan racun tikus yang digunakan pelaku.

Baca juga: Saat Ridwan Kamil Jadi Guru untuk 20 Warga Penyintas NII di Garut

"Pelaku akan dijerat pasal pembunuhan berencana dan tindak pidana penipuan dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara," jelas Wirdhanto.

Sebelumnya, pada tanggal 15 Desember 2021, dua orang warga Tarogong Kidul Kabupaten Garut ditemukan tewas dan satu orang kritis di sebuah penginapan di Pantai Santolo, Kecamatan Cikelet. 

Ketiganya, diduga telah melakukan ritual penggandaan uang dengan cara memakan daging kambing.

Aparat kepolisian pun langsung melakukan penyelidikan hingga berhasil mengamankan U alias UY (51) warga Banjar yang diduga menjadi dukun palsu dan melakukan ritual bersama ketiga korban. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Regional
Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Regional
Gaji Guru PPPK di Semarang Masih Belum Cair, Wali Kota: Sabtu Cair

Gaji Guru PPPK di Semarang Masih Belum Cair, Wali Kota: Sabtu Cair

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com