Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Jual Beli Jabatan Perangkat Desa di Blora, Kejari: KPK Turun Memantau

Kompas.com - 24/12/2021, 19:40 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Kejaksaan Negeri (Kejari) Blora, Jawa Tengah, menyikapi adanya dugaan politik uang dalam jual beli jabatan perangkat desa.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Seksi (Kasi) Intelijen Kejari Blora Jatmiko dalam rapat koordinasi kepala desa se-Kabupaten Blora dan evaluasi proses pelaksanaan pengisian perangkat desa di pendopo rumah dinas bupati Blora, Jumat (24/12/2021).

"Jadi tolong yang belum melaksanakan itu hentikan, jangan ikuti itu," ucap Jatmiko kepada para kades yang hadir, Jumat.

Baca juga: Proses Seleksi Jabatan Perangkat Desa di Blora Ditunda, Bupati: Kondisinya Tidak Kondusif

Jatmiko mengungkapkan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut memantau seleksi pengisian perangkat desa yang dinilai ada aroma politik uang tersebut.

"Karena permainan uang itu sudah tercium sampai mana-mana, KPK pun turun di sini memantau itu," kata dia.

Pihaknya mengingatkan kepada para kades untuk berhati-hati dan menghentikan praktik dugaan tersebut.

"Jangan sampai bapak ibu semua gara-gara uang Rp 100 juta, Rp 300 juta, bapak diambil sama KPK. Sekali lagi sanggup enggak menghentikan itu? Sanggup enggak?," terang Jatmiko diikuti ucapan 'sanggup' oleh para kades.

Saat dimintai pernyataan lebih lanjut, Jatmiko membenarkan adanya laporan terkait dugaan politik uang dalam pengisian perangkat desa.

"Itu kan baru laporan yang datang ke kami. Kami akan lakukan telaah dulu nama-nama itu apakah benar adanya atau tidak," kata dia.

Baca juga: Pengakuan Kades di Blora yang Tak Sengaja Buka Pintu Darurat Pesawat, Sempat Diinterogasi Pihak Keamanan

Untuk memastikan laporan tersebut, pihaknya juga akan memanggil oknum-oknum yang diduga bermain dalam pengisian perangkat desa.

"Ya kita akan lakukan, kalau tidak bisa kita bina, kita binasakan, itu prinsipnya. Kami enggak ingin bikin gaduh Kabupaten Blora, cuma penegakan hukum harus tetap dilaksanakan. Kalau memang tidak bisa diperingatkan, kita hajar," jelas dia.

Sekadar diketahui, dugaan jual beli jabatan perangkat desa di Kabupaten Blora mulai memanas.

Setidaknya ada 194 desa dengan jumlah lowongan perangkat sebanyak 857 jabatan.

Salah seorang warga Desa Plantungan, Janiyatin mengatakan, dugaan jual beli jabatan perangkat desa berawal dari oknum suami kepala desa yang menawarkan jabatan kepala urusan (kaur) di pemerintah desa tersebut.

Namun, tawaran tersebut tidaklah gratis. Ia diminta menyiapkan uang puluhan juta agar anaknya dapat menduduki jabatan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com