Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Ditangkap dan Ditanya Siapa Otak di Balik Warga yang Tolak Lokasi Pembangunan Waduk Lambo"

Kompas.com - 22/12/2021, 18:54 WIB
Nansianus Taris,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MBAY, KOMPAS.com - Kericuhan antara masyarakat adat dan aparat keamanan kembali terjadi di pintu masuk lokasi pembangunan Waduk Lambo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, Senin (20/12/2021).

Kericuhan terjadi saat polisi memaksa masuk ke lokasi pembangunan waduk. Mereka menerobos pintu gerbang dan pagar yang dibangun warga.

Sementara warga yang didominasi ibu-ibu tetap berdiri tegak di gerbang masuk lokasi. Mereka tidak mengizinkan aparat masuk.

Kericuhan pun tak bisa terhindarkan hingga seorang warga bernama Antonius Api ditarik dan ditangkap petugas keamanan. Antonius digiring ke pos jaga aparat keamanan.

Antonius mengaku ditangkap karena menarik baju salah satu polisi agar tidak masuk ke lokasi pembangunan waduk.

"Di jalan, mereka tarik kerak baju saya hingga leher terluka. Sampai sekarang saya masih rasa sakit," tutur Antonius kepada Kompas.com, Selasa (22/12/2021) malam.

Di pos jaga, Antonius mengaku tak diintimidasi polisi. Mereka, kata Antonius, hanya menanyakan otak di balik penolakan pembangunan Waduk Lambo.

"Saya ditangkap dan ditanya siapa otak di balik warga yang tolak lokasi pembangunan waduk Lambo," ungkap dia.

Baca juga: Ibu-ibu Adang Aparat dengan Aksi Telanjang Dada di Gerbang Lokasi Pembangunan Waduk Lambo NTT

Antonius mengaku menolak pembangunan itu atas inisiatif sendiri. Ia tak dipaksa oleh pihak lain. Antonius juga menegaskan, warga di wilayah itu hanya ingin mempertahankan hak atas tanah.

Warga tak ingin tanah ulayat dijadikan sebagai lokasi pembangunan bendungan. Sebab, di atas tanah itu ada pemakaman leluhur dan lokasi yang setiap tahun dijadikan areal ritual perburuan adat.

"Kami punya tanah. Kami tolak ini tanpa ada suruh dari pihak mana pun. Kami tidak mau tanah ulayat kami diobrak-abrik" tegasnya.

Ia pun berharap aparat keamanan tidak lagi bertindak kasar kepada masyarakat yang menolak pembangunan Waduk Lambo. Sebab, masyarakat punya hak untuk mempertahankan tanah warisan leluhur.

Tanggapan Polda NTT

Sementara itu, Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Rishian Krisna Budhaswanto menjelaskan, warga mengadang anggota Polri yang terdiri dari personel Polres Nagekeo, BKO Polwan Polres Ende, dan BKO Satuan Brimob Polda NTT di jalan tani menuju lokasi pembangunan Waduk Lambo, Senin pagi.

Saat itu, polisi mengawal tim PT Brantas Abipraya dan PT Waskita yang akan melakukan pengukuran lahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com