“Kalau dari partai hanya baliho ucapan selamat datang, selebihnya itu tidak paham, saya pikir relawan,” tambah dia.
Menurut Bukasan, Puan Maharani memiliki relawan sendiri dan tak berada di bawah naungan PDI-P.
“Mbak Puan sudah punya komunitas di luar struktur partai, kami juga tidak tahu karena tidak dalam konteks berkomunikasi dengan komunitas juang Mbak Puan,” terang dia.
Baca juga: Kritik Baliho Puan di Lokasi Bencana Erupsi Semeru, Formappi: Jangan Pakai Politik Cowboy
Bukasan menilai banyak baliho Puan di lokasi bencana tak mempengaruhi PDI-P Lumajang.
Menurutnya kedatangan Puan Maharani ke lokasi bencana untuk memberikan sejumlah bantuan pada korban bencana alam.
Termasuk menyalurkan kartu BPJS Ketenagakerjaan untuk relawan.
Puan juga berkunjung ke dapur umum serta memberikan trauma healing dan bantuan sembako.
Baca juga: Baliho Puan Maharani Bertebaran di Lokasi Bencana Letusan Semeru, Relawan: Cukup Banyak
Selain itu, menurut Bukasan, saat berkunjung ke lokasi bencana Puan Maharani berjanji akan mengawal perbaikan infrastruktur yang rusak.
Sehingga ia menilai anggaran untuk baliho tak sebanding denngan bantuan yang telah diberikan oleh Puan.
“Kalau Ibu Puan datang tidak membawa apa-apa, itu berpengaruh,” ucap dia.
Menurut dia, baliho itu dipasang pihak-pihak yang sangat mengidolakan Puan. Mereka, kata Andianto, ingin agar Ketua DPP PDI-P itu dikenal di sekitar lokasi bencana.
"Saya cukup mengenal Mbak Puan, sehingga rasanya tidak mungkin tindakan pasang baliho itu dilakukan oleh Mbak Puan," kata Andianto saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/12/2021).
Mengaku mengenal Puan, dirinya meyakini bahwa putri Megawati Soekarnoputri itu justru tulus dan ikhlas datang ke Lumajang, untuk memberikan bantuan kepada warga terdampak erupsi.
Baca juga: Puan: Relokasi yang Terlalu Jauh Bisa Menyulitkan Warga Semeru Cari Nafkah
Selain itu, ia juga meyakini bahwa Puan di Lumajang memberikan motivasi kepada warga di sana dengan datang langsung ke Lumajang.
tas penilaian itu, Andianto menganggap pihak yang memasang baliho itu adalah mereka yang tidak paham dan tidak mengenal Puan Maharani secara dekat.
Di sisi lain, Andianto menilai pemasangan baliho itu jelas tidak berempati terhadap korban bencana erupsi Semeru dan memiliki tujuan khusus yaitu menggembosi Puan dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Bisa saja dari internal partai yang loyal terhadap Ibu Mega di depan, tetapi dibelakang tidak. Atau bisa jadi juga ada pihak-pihak dari di luar partai," tutur dia.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Bagus Supriadi, Nicholas Ryan Aditya | Editor : Pythag Kurniati, Krisiandi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.