KOMPAS.com - Vikrensio Alone Bnani (14), siswa SMP asal Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi korban penikaman anggota kelompok silat.
Ia mengalami dua luka tusuk benda tajam. Yang pertama, luka di dada bagian kiri bawah sedalam 5 milimeter.
Kemudian, luka tikam di bagian punggung sedalam 4,5 milimeter dan tembus paru-paru hampir mengenai jantung.
Vikrensio kemudian dirawat di ICU RS Leona sejak 3 Desember 2021 pukul 03.00 Wita. Setelah lima hari di ICU, bocah 14 tahun itu dipindahkan ke ruang inap.
Baca juga: Tikam Siswa SMP hingga Dirawat di RS, 5 Pemuda dari Perguruan Silat Jadi Tersangka
Setelah menjalani perawatan selama 11 hari di RS Leona, kedua orangtua Vikrensio memutuskan untuk memulangkan anaknya ke rumah.
Hal itu ia lakukan karena khawatir dengan biaya perawatan medis yang semakin mahal.
Ayah Vikrensio, Zakharias Bnani, bercerita, keluarga mereka tak memiliki kartu BPJS. Mereka sendiri bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ia bercerita, total biaya yang harus dikeluarkan mencapai Rp 16 juta. Mereka mendapatkan bantuan pembiayaan dari Pemkab TTU sebesar Rp 12 juta.
Baca juga: Khawatir Biaya Membengkak, Bocah SMP Korban Penikaman Keluar dari Rumah Sakit meski Belum Pulih
Sisanya Rp 4 juta, keluarga yang akan membayar.
Menurutnya, jumlah tersebut cukup besar bagi mereka. Sisa pembayaran pun dilunasi dari hasil pemberian keluarga dan kerabat yang prihatin dengan kondisi mereka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.