Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

500 Ton Ikan Mati di Danau Maninjau, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 14/12/2021, 13:20 WIB
Perdana Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Jumlah ikan nila dan ikan mas yang mati di keramba jaring apung, Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Agam, Sumatera Barat, masih terus bertambah.

Hingga saat ini, Selasa (14/12/2021), diperkirakan jumlah ikan yang mati telah mencapai 500 ton.

Sedangkan, pada Senin kemarin, jumlah ikan yang mati sebanyak 200 ton.

Baca juga: Cuaca Buruk, Ratusan Ton Ikan Mati Mendadak di Danau Maninjau Sumbar

Sebelumnya hanya dua nagari atau desa yang mengalami fenomena ini, yaitu Koto Kaciak dan Tanjung Sani.

"Sekarang sudah bertambah dua nagari lagi, yaitu Koto Gadang dan Koto Malintang. Totalnya semua yang mati sekitar 500 ton," kata Camat Tanjung Raya Handria Asmi yang dihubungi Kompas.com, Selasa.

Baca juga: Di Balik Keindahan Danau Maninjau Sumbar, Ada Cerita Legenda Bujang Sambilan jadi Ikan, hingga Misteri Ratusan Ton Ikan Mati

Handria mengatakan, nagari yang terparah adalah Koto Kaciak, di mana jumlah ikan yang mati mencapai 300 ton.

Penyebab ikan mati

Handria memprediksi, jumlah ikan yang mati bisa bertambah, karena kondisi cuaca di Tanjung Raya yang masih ekstrem.

"Penyebab matinya ikan itu adalah karena cuaca yang ekstrem. Kadang panas, kadang hujan deras dengan angin kencang," kata Handria.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Regional
Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Regional
Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Regional
Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Regional
Pemprov Sumbar Siapkan 6 Titik Nobar Timnas lewat Videotron

Pemprov Sumbar Siapkan 6 Titik Nobar Timnas lewat Videotron

Regional
PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni di Pilkada Banten 2024

PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni di Pilkada Banten 2024

Regional
Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Regional
Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Regional
Pembangunan 'Sheet Pile' di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Pembangunan "Sheet Pile" di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Regional
Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Regional
Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Regional
'Niscala' Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

"Niscala" Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com