BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat menyiapkan pengetatan kegiatan masyarakat jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Salah satunya, melarang perayaan tahun baru secara massal.
Hal itu ia sampaikan seusai memimpin rapat Sagas Covid-19 Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (7/12/2021).
Baca juga: Pemerintah Tetap Terapkan Pembatasan Selama Natal-Tahun Baru meski PPKM Level 3 Se-Indonesia Batal
"Kami melarang adanya perayaan pergantian tahun secara publik dan massal di hotel, gedung di tempat outdoor, konvoi dan lainnya, itu dilarang. Pak Kapolda dan jajaran sudah berkomitmen untuk mengamankan kebijakan itu," tutur Emil.
Lalu, Emil juga meminta Polda Jabar menyiapkan penyekatan di jalan dan moda transportasi.
Emil pun mengimbau agar masyarakat mengurangi mobilitas.
Baca juga: Saat Ridwan Kamil Suguhkan Minuman Cendol untuk Menlu Inggris Elizabeth Truss
Sebab, berdasarkan catatan tahun lalu, 2.021 kasus Covid-19 ditemukan dua pekan setelah Nataru.
"Tetap akan ada pengetatan di jalur lalu lintas, juga transportasi. Saya imbau masyarakat Jawa Barat tidak usah banyak melakukan kegiatan di libur Natal dan Tahun Baru, karena itu akan meningkatkan potensi kerumunan dan keramaian yang berlebihan," tuturnya.
Pengetatan kegiatan masyarakat, kata Emil, tetap perlu dilakukan meskipun pemerintah pusat tidak memberlakukan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Level 3 secara serentak di Pulau Jawa dan Bali.
"Saya sampaikan bahwa dengan tidak adanya PPKM level 3 tidak mengurangi rencana pengetatan dalam mengurangi potensi penyebaran Covid-19," jelasnya.
Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana memastikan adanya penyekatan di sejumlah titik di Jawa Barat.
Seperti di Gerbang Tol Cileunyi dan Cikampek serta di beberapa ruas jalan.
"Kegiatan penyekatan atau check point kita laksanakan untuk membatasi kerumunan di suatu tempat atau di suatu jalur. Seperti biasa kita melaksanakan penyekatan di wilayah Tol Cileunyi, Cikampek dan beberapa luas jalan. Ada 5-6 tempat yang akan melaksanakan penyekatan. Yang tujuannya membatasi dan kita akan perhatikan tiap yang masuk ke Jawa Barat ini sudah melalui proses vaksinasi dan standar prokesnya," kata Suntana.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.