MEDAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Medan mencanangkan program medical tourism atau wisata medis.
Program ini diadakan supaya warga Sumatera Utara dan Aceh tidak memilih berobat ke luar negeri.
Adapun program ini merupakan gagasan Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Dia ingin memadukan potensi kemajuan medis dengan industri pariwisata.
Baca juga: Bobby Nasution Umumkan Kenaikan UMK Kota Medan, Ini Jumlahnya
"Medan jadi tujuan orang untuk berobat, bukan lagi ke Penang (Malaysia) atau negara lain," kata Bobby saat memimpin Rapat Kolaborasi Pencanangan Program Medical Tourism Kota Medan di Hotel Santika Medan, Senin (6/12/2021).
Bobby mengundang 24 rumah sakit yang tergabung dalam Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) Sumatera Utara, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), dan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA).
"Apa masukannya dari sisi pemerintah, sisi pariwisata, sisi rumah sakitnya. Ini masih PR masing-masing. Komitmen kita akan kita penuhi terlebih dahulu," kata suami Kahiyang Ayu itu.
Baca juga: Sopir Angkot yang Terobos Palang Kereta Api di Medan Sudah 20 Tahun Bekerja, tapi...
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kota Medan Agus Suriyono mengatakan, pencanangan program medical tourism Kota Medan mengolaborasikan antara potensi pariwisata dan pontensi kesehatan atau rumah sakit di Kota Medan.
"Pemerintah sebagai fasilitatornya," kata Agus.
Baca juga: Profil Bobby Nasution
Agus mengatakan, Pemkot Medan ingin Ibukota Provinsi Sumut ini lokasi menjadi tujuan pengobatan sekaligus wisata.
"Infrastruktur dari Bandara Kualanamu, dekat dari Medan. Trans Sumatera memudahkan akses ke Kota Medan. Hotel-hotel di Medan banyak yang berbintang," ucap Agus.
Agus mengatakan, jumlah penduduk Sumut dan Aceh ada sekitar 20 juta jiwa.
Menurut dia, ada sekitar 300.000 warga Sumut yang berobat ke Penang, Malaysia.
Agus mengatakan, apabila tiap orang membawa Rp 25 juta ke Penang, maka ada Rp 7,5 triliun uang warga Sumut pindah ke Malaysia.
"Kalau bisa, uang ini jangan keluar. Kita perkecil uang orang Sumatera Utara ke luar negeri. Kalau bisa, uang yang keluar, berputar di Medan saja," kata Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.