Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Holil, Selamatkan Ternaknya Usai Erupsi Gunung Semeru, tapi Rumah Hancur Tak Bersisa

Kompas.com - 05/12/2021, 18:58 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Holil Fauzi (43), warga Dusun Curah Kobokan, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur selamat dari erupsi Gunung Semeru.

Usai bencana tersebut, ia kembali ke rumahnya dan hendak mengevakuasi binatang peliharaannya.

Ia berhasi mengevakuasi lima ekor kambing miliknya yang masih hidup dalam kandang. Namun rumah Holil sudah hancur tak tersisa.

Ia bercerita kambing miliknya selamat dari awan panas guguran Gunung Semeru karena kandang dibuat cukup tertutup dan tipe panggung.

Baca juga: Korban Jiwa akibat Erupsi Gunung Semeru Bertambah Jadi 14 Orang

"Namun, atap kandang hancur. Beruntung kambing masih tetap hidup. Rumah saya juga hancur tak bersisa," katanya, kepada Surya, Minggu (5/12/2021).

Holil mengevakuasi kambingnya dengan mobil pikap. Akan tetapi karena akses jalan dusun berlumpur dan licin, mobil pikap yang ia gunakan tak bisa melintas.

Akhirnya dia harus berjalan 1,5 kilometer dari titik parkir pikap ke rumahnya.

Setelah sampai ia kembali berjalan ke parkiran mobil sembari mengarahkan kambingnya.

"Kambing ini saya evakuasi ke rumah kerabat di Desa Sumbermujur agar lebih aman. Keluarga saya selamat dari erupsi," paparnya.

Baca juga: Jembatan Gladak Perak Putus, Aliran Listrik 5 Desa di Kaki Gunung Semeru Masih Padam

Rumah yang rusak akibat abu vulkanik letusan Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). Akibat letusan Gunung Semeru tersebut sedikitnya puluhan rumah rusak.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Rumah yang rusak akibat abu vulkanik letusan Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). Akibat letusan Gunung Semeru tersebut sedikitnya puluhan rumah rusak.
Sementara itu, warga Dusun Curah Kobokan lain, Hari mengungkapkan ia kembali ke rumah pasca erupsi Gunung Semeru untuk mengambil mobil Mitsubishi Xpander N 1906 ZD miliknya.

Mobil itu ia parkir di garasi rumah. Awan panas guguran menerpa rumahnya hingga hancur. Puing-puing rumah lantas menghantam mobilnya.

Mobil milik Hari pun mengalami kerusakan cukup parah. Kaca depan dan spion pecah. Bodi penyok dan dipenuhi abu vulkanik.

"Kalau ditotal, kerugian saya mencapai ratusan juta. Mobil ini rencananya saya evakuasi ke rumah saudara. Baru kemudian diperbaiki," paparnya.

Baca juga: Dusun Curah Koboan Terisolasi Akibat Erupsi Semeru, Dihuni 1.000 Warga, Listrik Padam dan Tak Ada Sinyal

Selain mobil, Hari sempat mengamankan uang di rumahnya yang ditemukan terpendam abu vulkanik.

"Saya mengais uang di tumpukan abu vulkanik. Yang berhasil diamankan Rp 50 juta. Sisanya rusak terbakar," terangnya.

Hari bisa selamat dari ganasnya awan panas guguran Gunung Semeru karena sedang tidak ada di rumah.

Pada waktu yang sama, Hari kebetulan mendatangi acara di wilayah Pronojiwo.

Sementara anak dan istrinya bisa menyelamatkan diri dengan berlari sebelum Gunung Semeru memuntahkan awan panas

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Holil Selamat dari Erupsi Gunung Semeru, Ternaknya Masih Hidup tapi Rumah Hancur Tak Tersisa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senderan Pantai di Pebuahan Segera Dibangun, Bupati Jembrana Minta Warga Beri Dukungan

Senderan Pantai di Pebuahan Segera Dibangun, Bupati Jembrana Minta Warga Beri Dukungan

Regional
Satu Mahasiswa Undip Penerima KIPK Undip Mundur, Empat Lainnya Masih Membutuhkan

Satu Mahasiswa Undip Penerima KIPK Undip Mundur, Empat Lainnya Masih Membutuhkan

Regional
Mantan Wabup Flores Timur Jadi Tersangka Korupsi Internet Desa

Mantan Wabup Flores Timur Jadi Tersangka Korupsi Internet Desa

Regional
Diantisipasi, Gangguan Pembangunan 23 Proyek Nasional di Sumsel

Diantisipasi, Gangguan Pembangunan 23 Proyek Nasional di Sumsel

Regional
Seleksi CASN 2024, Pemprov Jateng Dapat Kuota 4.446 Formasi

Seleksi CASN 2024, Pemprov Jateng Dapat Kuota 4.446 Formasi

Regional
Pabrik Bata Tutup, Gerai di Lampung Kurang Stok Jelang 'Back to School'

Pabrik Bata Tutup, Gerai di Lampung Kurang Stok Jelang "Back to School"

Regional
Mantan Sekda Babel Daftar Cagub Via Nasdem, Incar Wagub dari Belitung

Mantan Sekda Babel Daftar Cagub Via Nasdem, Incar Wagub dari Belitung

Regional
Kota Malang Raih Penghargaan PPD Tingkat Nasional Tahun 2024

Kota Malang Raih Penghargaan PPD Tingkat Nasional Tahun 2024

Regional
Pemkot Batam Beri Uang Saku Rp 1 juta untuk Setiap Calon Haji

Pemkot Batam Beri Uang Saku Rp 1 juta untuk Setiap Calon Haji

Regional
Ketua Kadin Kota Semarang Ambil Formulir Pendaftaran Penjaringan  Pilkada di PDI-P

Ketua Kadin Kota Semarang Ambil Formulir Pendaftaran Penjaringan Pilkada di PDI-P

Regional
Pilkada Kendal, Baru Wakil Bupati yang Daftar Bakal Calon Bupati di PDIP

Pilkada Kendal, Baru Wakil Bupati yang Daftar Bakal Calon Bupati di PDIP

Regional
Pilkada 2024: Istri Mantan Bupati Maluku Tengah Daftar Bacabup di Partai NasDem

Pilkada 2024: Istri Mantan Bupati Maluku Tengah Daftar Bacabup di Partai NasDem

Regional
Habis Nonton Kuda Lumping, Warga di Temanggung Diserang 17 Pelajar, Dikira Anggota Geng Lawan

Habis Nonton Kuda Lumping, Warga di Temanggung Diserang 17 Pelajar, Dikira Anggota Geng Lawan

Regional
Tim Hotman 911 Dampingi Keluarga Warga Aceh yang Tewas Diduga Dianiaya Polisi

Tim Hotman 911 Dampingi Keluarga Warga Aceh yang Tewas Diduga Dianiaya Polisi

Regional
Kisah Rusdianto 13 Tahun Jadi Relawan Tagana, Tak Hiraukan Gaji Kecil yang Penting Membantu

Kisah Rusdianto 13 Tahun Jadi Relawan Tagana, Tak Hiraukan Gaji Kecil yang Penting Membantu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com