Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Warga Afghanistan Bakar Diri di Depan Kantor UNHCR Medan

Kompas.com - 30/11/2021, 14:26 WIB
Kontributor Medan, Daniel Pekuwali,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Seorang warga Afghanistan membakar dirinya sendiri di depan Kantor Komisioner Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) di Gedung CIMB Niaga di Jalan Imam Bonjol, Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/11/2021).

Kejadian itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB.

Seorang pengungsi laki-laki berinisial AS tiba-tiba keluar dari kerumunan yang sedang melakukan aksi menginap di sana.

Baca juga: Unjuk Rasa, Warga Afghanistan Jalan Kaki 12 Kilometer

Pria tersebut lalu menyiram sekujur tubuhnya dengan minyak.

Saksi mata menceritakan, di tangan AS sudah ada dua pemantik api.

Salah seorang rekannya berusaha menghalangi aksi bakar diri itu.

Namun, AS sudah terlanjur menyulut api dari pemantik.

"Kawan saya ketika mendekat, buumm... api sudah naik," kata salah seorang pengungsi asal Afghanistan, Muhammad Juma, saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa.

Baca juga: Laporan 100 Hari Pertama Setelah Taliban Berkuasa di Afghanistan

Menurut Juma, petugas keamanan gedung bergerak cepat untuk memadamkan api.

AS berhasil diselamatkan.

Namun dia harus dirawat intensif di salah satu rumah sakit swasta di Medan, karena luka bakar yang dialaminya.

Kompas.com sempat mengonfirmasi peristiwa itu kepada petugas keamanan setempat.

Para petugas yang tidak ingin disebut namanya membenarkan peristiwa bakar diri itu.

Sementara itu, Juma mengatakan, aksi bakar diri itu diduga bukan tanpa alasan.

Aksi ini diduga dilandasi oleh kekecewaan para pengungsi terhadap IOM dan UNHCR yang dianggap tidak menanggapi tuntutan mereka, yakni untuk segera diberangkatkan ke negara ketiga sebagai tujuan pengungsi.

Tercatat sudah 14 pengungsi Afghanistan yang meninggal dunia karena bunuh diri di berbagai kota di Indonesia.

Sementara AS adalah orang ketujuh yang berhasil diselamatkan.

Menurut Juma, sebagian besar imigran sudah stres, bahkan depresi.

Rata-rata dari mereka tinggal di lokasi penampungan selama 7 sampai 10 tahun.

Mereka tak tahan hidup tanpa kejelasan di Indonesia, tanpa pekerjaan, dan anak-anak mereka tidak bisa bersekolah.

Baca juga: 2 Warga Afghanistan Berkelahi Saat Unjuk Rasa di Medan

AS dan puluhan rekannya, baik laki-laki maupun perempuan, anak-anak hingga orang dewasa, sudah sebulan melakukan aksi menginap di depan Kantor UNHCR yang merupakan perwakilan di Medan.

Mereka menginap di tenda-tenda yang mereka bangun sendiri, tepat di simpang Jalan Imam Bonjol-Jalan Listrik.

Juma berhadap, Pemerintah Indonesia juga mau mendengar mereka dan kemudian mencari solusi terbaik atas nasib mereka.

Menurut Juma, para pengungsi sudah tidak mungkin pulang ke negaranya, karena ancaman akan dibunuh.

Apalagi, saat ini Afghanistan sudah di tangan Taliban.

"Kami tak bisa masuk, dan kalau kembali langsung dibunuh," kata Juma.

Baca juga: Cerita Pencari Suaka Asal Afghanistan, Stres 8 Tahun Hanya Makan Tidur dan Coba Bunuh Diri

Menurut Juma, pihak pengungsi juga tidak mungkin bisa mendapat kewarganegaraan Indonesia.

Satu-satunya hak mereka adalah dikirimkan ke negara ketiga.

"Ini hari ke-30 (aksi menginap). Tapi belum ada tanggapan dari atas," kata Juma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com