Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggul di Lamongan Kembali Ambrol, Puluhan Rumah dan Ratusan Hektar Tambak Terendam

Kompas.com - 27/11/2021, 11:10 WIB
Hamzah Arfah,
Khairina

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Debit air tinggi yang diakibatkan hujan lebat di wilayah Kabupaten Lamongan, kembali membuat tanggul penahan air Sungai Plalangan ambrol.

Imbasnya, air bah menggenangi permukaan jalan, puluhan rumah, serta tambak milik warga.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan Mugito mengatakan, tanggul penahan air Sungai Plalangan yang ambrol berada di Desa Tambakploso, Kecamatan Turi.

Tanggul diketahui tidak lagi kuat menahan derasnya air sungai dan kemudian ambrol, pada Jumat (26/11/2021) malam.

"Tanggul yang ambrol itu sebelumnya sudah sempat ambrol, dan sebenarnya sudah kami lakukan penanganan darurat. Tapi derasnya air yang menggerus akhirnya membuat tanggul kembali ambrol, lebih parah dari sebelumnya, kali ini sekitar 5 sampai 6 meteran (tanggul yang amblas)," ujar Mugito saat dikonfirmasi, Sabtu (27/11/2021).

Baca juga: Perampok yang Nekat Satroni Bank di Karawang dan Bawa Rp 300 Juta Lebih dari 1 Orang

Ambrolnya tanggul tersebut membuat puluhan rumah dan ratusan hektare tambak milik warga terendam air termasuk permukaan jalan desa setempat turut tergenang dengan ketinggian air mencapai 40 sentimeter.

Air mulai menggenangi perkampungan Dusun Gabus, Desa Tambakploso, Kecamatan Turi, Sabtu pagi.

"Hujan deras yang turun dalam beberapa hari terakhir, membuat debit air sungai meningkat. Kami berharap, warga juga siap siaga dan memahami cuaca yang terjadi. BPBD akan terus berupaya sekuat tenaga untuk membantu, sebisa mungkin meminimalisir dampak yang terjadi," kata Mugito.

Sementara itu, Kepala Dusun Gabus Subintoro mengatakan, air bah yang merendam perkampungannya tidak hanya merendam permukaan jalan dan puluhan rumah. Namun juga ratusan hektar tambak, yang rata-rata baru saja ditebar benih ikan oleh pemiliknya.

"Sekitar ratusan hektar tambak yang kebanjiran, rata-rata baru dimasukkan benih ikan," tutur Subianto.

Baca juga: BPBD Banyuwangi Janjikan Penyeberangan Darurat di Lokasi Jembatan Putus, Siswa dan Guru Menunggu

Atas peristiwa yang terjadi, Subianto memperkirakan kerugian yang harus ditanggung para petani tambak mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Karena dipastikan bibit ikan yang baru ditebar bakal ikut hanyut bersamaan banjir yang terjadi.

"Sebelumnya tanggul sudah sempat jebol sekitar dua minggu lalu, dan kini kembali jebol. Tanggul sama tapi di titik yang lain," ucap Subiantoro.

Selain di Desa Tambakploso, banjir akibat luapan air sungai kembali melanda Desa Balun yang juga berada di Kecamatan Turi. Di mana air dari luapan aliran sungai yang berada di Desa Balun, membuat permukaan jalan desa setempat tergenang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com