Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pukul Ketua DPRD Kota Pasuruan di Laga Liga 3, Kapten AFA Syailendra Dijatuhi Sanksi

Kompas.com - 20/11/2021, 12:00 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Panitia Disiplin PSSI Jawa Timur menjatuhkan sanksi kepada kapten tim AFA Syailendra, Ilham Wibisono.

Ilham dinilai telah melakukan tindakan indisipliner di laga kontra Persekap Kota Pasuruan, Minggu (14/11/2021).

Keputusan ini diambil dalam sidang yang digelar Pandis PSSI Jatim pada Senin (15/11).

Sidang tersebut dihadiri Ketua Pandis PSSI Jatim Mustofa Abidin, Wakil Ketua Pandis Muhammad Agus Muslim dan anggota Harry Surahman.

Baca juga: Kronologi Ketua DPRD Kota Pasuruan Kena Jotos di Laga AFA Syailendra Vs Persekap

Sanksi 

Ketua Pandis PSSI Jatim Mustofa Abidin mengatakan, Ilham Wibisono sudah menerima kartu merah di laga tersebut.

Ilham juga dijatuhi hukuman berupa dua kali larangan bertanding dan denda Rp 5.000.000.

Ia mengaku hukuman tersebut sudah sesuai aturan.

"Pada prinsipnya, hukuman larangan dua kali bermain ini sudah sesuai regulasi," kata Ketua Panitia Disiplin PSSI Jatim Mustofa Abidin kepada Kompas.com, Sabtu (20/11/2021).

Tak hanya kepada Ilham Wibisono, sanksi juga diberikan kepada kedua tim, AFA Syailendra dan Persekap Kota Pasuruan, serta panitia pelaksana pertandingan, yakni Askab PSSI Kota Pasuruan.

Kedua tim masing-masing diberikan sanksi berupa denda Rp 10.000.000.

Sementara, panitia pelaksana pertandingan dikenakan denda sebesar Rp 20 juta karena gagal menjalankan tanggung jawabnya.

"Panpel saya anggap dia gagal menyelenggarakan pertandingan yang tertib dan aman," tutur dia.

Baca juga: Kronologi Ketua DPRD Kota Pasuruan Kena Jotos di Laga AFA Syailendra Vs Persekap

 

Semua pihak yang mendapatkan hukuman harus menjalankan dengan patuh.

"Setelah pandis memutuskan hukuman itu, ya sudah hukuman itu harus dijalani. Sebenarnya tim AFA melakukan banding, tapi saya tidak tahu kabarnya di Asprov seperti apa. Karena banding itu ada prosedurnya," tutur dia.

Seperti diketahui, pertandingan lanjutan Liga 3 2021-2022 antara klub asal Malang AFA Syailendra dan Persekap Kota Pasuruan, Minggu (14/11/2021), diwarnai dengan kericuhan.

Laga lanjutan Liga 1 yang digelar di Stadion Untung Suropati Kota Pasuruan itu berakhir dengan kemenangan Persekap Pasuruan dengan skor 2-0 atas lawannya AFA Syailendra.

Ketua Panitia Disiplin PSSI Jatim Mustofa Abidin mengungkapkan kronologi pemukulan hingga kericuhan usai pertandingan.

Baca juga: Satu Keluarga Tewas Setelah Mobil Tersambar Kereta Api di Pasuruan

Menurut dia, setelah peluit panjang dibunyikan, para pemain masih berada di tengah lapangan.

Saat itu, tiba-tiba Kapten AFA Syailendra Ilham Wibisono melakukan pemukulan kepada salah satu pemain lawan.

Hal itu juga dikuatkan dengan bukti berupa rekaman video maupun keterangan dari saksi-saksi.

"Jadi setelah peluit panjang dibunyikan, kemudian Kapten tim AFA syailendra nomor punggung 10 Ilham Wibisono, itu melakukan pemukulan pada salah satu pemain Persekap Kota Pasuruan," kata Mustofa kepada Kompas.com, Sabtu (20/11/2021).

Setelah terjadi pemukulan itu, semua pemain dari kedua kubu, termasuk para pemain cadangan, dan ofisial dari kedua tim ikut memasuki area lapangan dan bereaksi.

Baca juga: Asal-usul Nama Pasuruan

Ofisial Persekap Kota Pasuruan masuk ke dalam lapangan bermaksud menanyakan insiden pemukulan yang dilakukan Ilham Wibisono, kapten AFA Syailendra.

Dia adalah Ketua DPRD Kota Pasuruan Ismail Marzuki yang juga sebagai penasihat Persekap Kota Pasuruan.

Saat Ismail Marzuki masuk ke lapangan itulah, ia mendatangi kapten tim AFA Syailendra, Ilham Wibisono.

Ismail mempertanyakan pemukulan yang dilakukan Ilham kepada salah satu pemain Persekap Kota Pasuruan, Mikail Arzaq.

Namun Ilham tidak menjawab dan malah melakukan melakukan pemukulan kepada Ismail.

Sehingga, kericuhan antara kedua tim tak terhindarkan.

"Salah satu ofisial Persekap yang juga Ketua DPRD Kota Pasuruan Ismail Marzuki berlari memasuki lapangan. Saya tidak tahu maksudnya apa, mungkin mau melerai atau gimana. Kemudian pada saat lari berpapasan dengan Kapten AFA Ilham Wibisono dan dilakukan pemukulan," kata dia.

"Kita dapati bahwa akhirnya saling adu jotos. Dan dari kedua kubu semua berhamburan ke lapangan sehingga terjadi kericuhan antara kedua tim," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com