SERANG, KOMPAS.com - Polda Banten belum menetapkan satu pun tersangka kasus kebocoran data pribadi ratusan guru SMA di Kabupaten Tangerang.
Padahal, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Banten telah melakukan pemeriksaan kepada delapan orang saksi termasuk terduga pelaku.
"Belum (ada tersangka), kita masih dalami, masih penyelidikan. Yang diperiksa sudah delapan orang termasuk yang mengunggah," kata Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Banten AKBP Hendi Febrianto kepada wartawan di Mapolda Banten. Selasa (16/11/2021).
Baca juga: Data Guru di Banten Bocor, Nama, Alamat, hingga Nomor Telepon Tersebar
Menurut Hendi, saat ini penyidik masih melakukan koordinasi dengan laboratorium forensik Mabes Polri untuk dapat menganalisa jejak digital.
Berdasarkan pemeriksaan, data yang tersebar merupakan format permintaan data oleh Bank BJB ke Kantor Cabang Dinas Kabupaten Tangerang untuk kepentingan peralihan gaji.
Baca juga: Jangan Unduh Data Guru SMA yang Bocor di Banten, Ini Penyebabnya
Peralihan gaji guru dan tenaga honorer di Kabupaten Tangerang dikarenakan adanya peralihan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) Pemprov Banten dari Bank Banten ke Bank BJB.
"Ini sifatnya data digital, masih meminta bantuan laboratorium forensik untuk bisa menganalisa sumber kebocoran, kemana mekanismenya, penyebaran kemana," ujar Hendi.
Baca juga: Data Pribadi 815 Guru Tersebar, Ini Respons Gubernur Banten
Disdikbud Banten kantogi identitas pembocor data
Adapun nama terduga pelaku yang mengunggah data ke situs penyimpanan dokumen vbook.pub tercantum di antara daftar nama 815 guru yang datanya tersebar.
Tabrani sempat menyebutkan insial terduga pelaku Rk yang statusnya belum dikatahui. Namun, ada dua kemungkinan statusnya yakni guru dan operator sekolah.
Dalam data itu tercantum nama guru, nomor induk kependudukan (NIK), nomor ponsel, nama ibu kandung dan nomor rekening.
Para guru merasa dirugikan dengan tersebarnya data pribadi mereka. Bahkan, beberapa guru mendapatkan teror dari nomor tidak dikenal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.