Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warung di Medan Dipasangi Spanduk Densus 88, Ini Kata Polda Sumut

Kompas.com - 11/11/2021, 18:12 WIB
Dewantoro,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan pencopotan spanduk yang dipasang di depan lapak usaha dan warung di Jalan Sei Kera, Lingkungan 8, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Medan Timur, Sumatera Utara.

Dalam video berdurasi 47 detik itu, spanduk yang dipasang bertuliskan, "Tanah Ini Dikelola oleh Yayasan Ashabul Kahfi Medan. Binaan Densus 88 Antiteror Mabes Polri".

Saat dikonfirmasi, salah satu pemilik warung bernama Johan menjelaskan, spanduk itu dipasang oleh sejumlah orang berinisial A dan teman-temannya pada Rabu (10/11/2021) sore.

Johan juga tidak mengetahui alasan pemasangan spanduk tersebut.

Baca juga: Beredar Video Fasilitas di Lapangan Merdeka Medan Rusak, Ini Respons Bobby

Saat pemasangan itu, yang berada di warung hanya orangtua dan pegawainya.

Menurut Johan, orang yang menyuruh memasang spanduk itu mengklaim sebagai pemilik tanah yang dijadikan tempat usaha berjualan.

Orang tersebut memberi waktu 2x24 jam untuk mengosongkan lahan.

Meski demikian, Johan tidak tahu tanah mana yang dimaksud dan statusnya sebagai apa.

"Dan mengatasnamakan instansi pemerintah dan yayasan yang tidak ada hubungannya dengan masalah tanah ini. Apakah betul terikut di situ, tanah ini dikelola oleh yayasan binaan Densus 88 Antiteror Mabes Polri? Tidak ada logo dari Mabes Polri, apa betul itu?" kata Johan.

Baca juga: Kepala Pasar di Medan Dicopot Usai Video Perempuan Diarak Jadi Viral

Terkait tanah itu, Johan pernah mendapatkan surat somasi dari pengacara A untuk pengosongan lahan.

Menurut Johan, pemasangan spanduk itu berdampak secara psikologis terhadap orangtuanya yang sudah lansia.

Orang tuanya gemetaran saat sejumlah orang datang dan memasang spanduk tersebut.

"Ini enggak main-main loh, Densus 88 Antiteror. Emangnya Ibu saya teroris, seperti dicap teroris gitu kita?" kata Johan.

Menurut Johan, karena spanduk tersebut dinilai meresahkan, pihaknya bersama kuasa hukum sudah berkoordinasi dengan camat, lurah dan kepala lingkungan.

Dia mendapat informasi bahwa pemasangan spanduk tidak bisa dilakukan apabila tidak ada izin dari pemilik rumah.

"Kami jualan di sini sudah sejak 1984, tidak ada yang mengklaim," kata dia.

Konfirmasi Polda Sumut

Sementara itu, terkait adanya spanduk yang menyebutkan nama Densus 88, Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi memastikan bahwa spanduk itu tidak ada kaitan dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

"Tidak ada kaitan apapun dengan Polri," kata Hadi.

Menurut Hadi, polisi akan menyelidiki perihal pencatutan nama Densus 88 tersebut.

"Nanti kita akan dalami," kata Hadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com